Selasa, 16 Juni 2015

Budidaya Nilam

 

budidaya, nilam, cara, menanam, tanaman nilamm
Nilam merupakan salah satu tanaman perdu yang sekarang banyak dilirik orang sebagai karena memiliki nilai ekonimis yang cukup tinggi. Keunggulan tanaman ini memiliki multi manfaat dan kahsiat yang cukup bagus dibanding dengan tanaman perdu yang lainnya.

banyaknya permintaan minyak nilam di Indonesia maupun di luar Negeri menjadikan tanaman ini layaknya "primadona" yang banyak dicari orang, bahkan yang mengelola minyak dari abahan dasar nilam ini kebanyakan perusahaan besar yang  hasil akhirnya akan dikirim keluar negri atau menjadikan hasil nilam ini menjadi komoditi ekspor.

Untuk mengetahui bagaimana cara budidaya nilam atau cara menanam tanaman nilam ini, di bawah ini ada tahapan atau langkah-langkah budidaya nilam secara singkat:

PERSIAPAN BIBIT

Bila ingin melakukan kegiatan pesemaian atau pembibitan maka beberapa hal yang harus dipersiapkan antara lain lahan yang cukup, rnisalnya seluas 2.500 m2 untuk menangani sekitar 25 ha areal lahan yang akan ditanami, persiapan bibit berupa pohon nilam dari hasil panen melewati jangka waktu 6-7 bulan, tenaga kerja untuk melakukan monitoring dan pemeliharaan, bahan baku berupa tanah yang subur, pasir, sekam, pupuk kandang, insektisida, bahan baku untuk pembuatan naungan berupa bambu dan atap pelindung, serta persiapan bahan baku polibag sebagai sarana penempatan bibit.

Adapun metode pestmaian dapat dilakukan dengan 2 cara.

  • Cara pertama, bii setek dipotong sekitar 15-18 cm. Setelah itu, setek langsungdilaucapkan ke dalam polibag yang sudah diisi dengan mein tanam. Media tanam terdiri dari campuran 100 kg tanah, 125 kg seism, 25 kg pasir, dan 100 kg pupuk kandang. Campuran tessebut didiamkan selama 1-2 hari. Pemeliharaan bibit dalam pohlag ini cblakukan sampai berumur maksimum 2 bulan. Selanjutnya, bait dapat dipindahkan ke lahan perkebunan. Jumlah media tanam campuran tersebut digunakan untuk 26.000 polibag.
  • Cara kedua, bibit setek dipotong dengan panjang sekitar 12 cm-15 cm. Setelah itu, bibit direndam dalam pupuk cair organik perangsang akar tanaman (131) selama 5 menit. Lalu bibit diikat dalam satuan 50 atau 100 batang dan disimpan di tempat yang sejuk selama 15 hari. Saat akar serabut dan dam sudah muncul maka setek dipindahkan ke dalam polibag yang dilubangi sebanyak 2 atau 3 lubang untuk menghindari adanya gesekan dengan akar yang sudah hidup

PENGOLAHAN TANAH

Tanah terlebih dahulu harus melalui proses penggemburan dengan cara dicangkul atau dengan alat pertanian lainnya (traktor). Kedalaman galian tanah hendaknya 3o cm untuk dibalikkan. Setelah itu, didiamkan selama 3-4 hari agar terjadi proses penguapan dari tanah yang telah diolah.

Dengan asumsi lahan yang akan ditanami pohon nilam adalah tanah datar atau bekas persawahan, sebaiknya tanah yang telah gembur dibuat bedeng dengan lebar sekitar 3,2 m dengan panjang disesuaikan luas areal tanah. Setiap bedeng diberi jarak selebar 30 cm sebagai penampung saluran air sekaligus sebagai sarana jalan untuk mengontrol tanaman dengan kedalaman sekitar 15-25 cm.

Dengan lebar bedeng tersebut maka pada bedeng dapat dibuat 3 lubang dengan jarak masing-masing 80cm untuk menampung bibit sebanyak 3 polibag. Jarak lubang dari pinggiran saluran masing-masing 30 cm.

Lubang untuk tanaman tersebut dibuat dengan diameter 12-15 cm atau disesuaikan dengan diameter polibag. Kemudian lubang diberi pupuk kandang sebanyak 0,00769 kg atau sekitar 2 sendok makan. Setelah itu, lubang didiamkan selama 2-3 hari. Selanjutnya, proses penanaman bibit dapat dilakukan.

PENANAMAN

Sebelum proses penanaman dilakukan maka ada beberapa syarat dan cara serta mekanisme yang harus dipenuhi agar penanaman yang dilakukan memperoleh hasil optimal sesuai yang diinginkan dan pola budi daya. Adapun hal tersebut dijelaskan sebagai berikut..

Iklim

Penanaman nilam sebaiknya dilakukan di daerah yang memiliki kondisi ideal, yaitu berada pada suhu rata-rata antara 22-280 C. Tingkat intensitas penyinaran matahari cukup, terlebih pada saat tanaman mendekati masa panen.

Curah hujan yang ideal sebaiknya berada pada posisi antara 2.500-3.500 nunjtahun dan turun merata sepanjang tahun. Sementara tingkat kelembapan udara rata-rata di atas 75%.

Tanah

Pohon nilam dapat ditanam pada berbagai jenis kontur tanah, baik tanah datar, berbukit, ataupun tanah dengan tingkat kemiringan terjal. Namun, kondisi tanah yang disarankan subur, gembur, serta kaya humus agar memberikan hasil yang sangat.

Tinggi tempat yang ideal yaitu 10-400 in di atas permukaan laut (dpl), masih dapat ditanami sampai batas ketinggian 700 m dpl. Sementara pada ketinggian 700-2000 m dpl, nilam masih dapat tumbuh, tetapi kadar/remdemen min). mknya tidak sebagus di dataran rendah.

Keasaman tanah (pH) yang dikehendaki 5,5-6,5 dan tidak boleh tergenang air. Agar tidak tergenang, lahan sebaiknya dibuat bedeng agar kondisi tingkat kelembapan tanah mudah dikendalikan Tanah hat kurang diperkenankan, sedangkan pasir dan tanah berkapur tidak diperkenankan.

Cara Tanam

Penanaman dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu penanaman langsung dan tidak langsung.

Penanaman langsung

Bibit yang digunakan pada penanamanlangsung berupa setek yang dipetik dari lahan perkebunan dan ditanam secara langsung di lahan. Setiap lubang ditanam 2-3 setek untuk menjaga setek yang mati.
Penanaman dengan cara ini membutuhkan bibit setek yang lebih banyak dan persentase kematiannya lebih besar. Oleh sebab itu, cara ini tidak disarankan untuk diterapkan di perkebunan budi daya.

Penanaman secara tidak langsung (khusus budi daya)

Bibit yang digunakan pada cara ini melalui proses pesemaian atau pembibitan terlebih dahulu. Tanaman dipersiapkan selama 6-8 minggu sebelum ditanam pada lahan budi daya. Pesemaian dapat dilakukan pada lahan tersendiri pemberian pelindung atau pada areal yang memiliki pepohonan yang rindang. Namun, lahan memenuhi syarat, yaitu kemudahan persediaan air dalam jumlah cukup serta memudahkan efektivitas monitoring untuk memantau perkembangan dari bibit/setek

PEMELIHARAANTANAMAN

Pemupukan

Pemupukan hendaknya dilakukan dengan pedoman 5 tepat, yaitu tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu, tepat cara, dan tepat tempat.

Tepat jenis

Tepat jenis diartikan penggunaan jenis pupuk disesuaikan dengan jenis tanaman, yaitu pupuk kandang dari domba dan ayam atau pupuk kimia berupa SP 36, urea, KCL, dan NPK.

Tepat jumlah

Tepat jumlah diartikan jumlah pemberian pupuk disesuaikan dengan luas areal tanaman. Sebagai contoh, untuk flap hektar per tahun rata-rata memerlukan pupuk kandang masing-masing sebanyak too sak, SP 36 sebanyak 200 kg, urea sebanyak 200 kg , KCL sebanyak 150 kg, dan NPK sebanyak 100 kg.

Selain itu, pupuk organik dapat digunakan untuk lebih merangsang terjadinya proses pertumbuhan daun yang lebih cepat dalam jumlah banyak. Pemupukan menggunakan cairan penyubur tanaman (CPT) dengan takaran tho ml ditambah air sebanyak 40 liter untuk lahan seluas satu hektar.

Tepat waktu

Tepat waktu dimaksudkan agar pemupukan dilakukan pada awal proses penanaman dengan dosis sesuai takaran. Pada masa pertumbuhan memasuki umur satu bulan diberi urea dan KCL atau SP 36 dan NPK sebanyak 1/4 bagian dan 1/3 bagian. Pemupukan ini diberikan satu minggu setelah panen pertama dan sisanya setelah panen kedua dan ketiga. Hal ini dimaksudkan agar proses pertumbuhan tanaman lebih optimal

Tepat cara

Tepat cara diartikan perlakuan dan mekanisme pemberian pupuk beserta takaran jumlahnya dan urut-urutan pemberiannya mengikuti program dan pola budi daya tanaman.

Tepat tempat

Tepat tempat diartikan lokasi penyimpanan pupuk berada pada tempat yang baik, mudah dijangkau, serta jarak antara tempat penyimpanan dan lahan budi daya soling berdekatan. Hal ini dilakukan agar efektivitas dan efisiensi pemupukan menjadi lebih tinggi.

Penyulaman

Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang sudah mati atau layu agar jumlah tanaman sesuai target yang diinginkan. Penentuan target jumlah tanaman disesuaikan dengan lugs areal dan jarak tanam, yaitu 1 hektar dengan jumlah Wait maksimum 26.000 tanaman.

Penyiangan

Penyiangan dilakukan setelah tanaman berumur sekitar umur tersebut, ketinggian tanaman mencapai 20-30 cm dan m cabang bertingkat dengan radius 20 cm. Penyiangan dilakukan de 2 (dua) cara, yaitu cara mekanis dan kimiawi.

Pemangkasan

Pemangkasan dilakukan setelah tanaman berumur 3 bulan, yaitu setelah terbentuk perdu yang saling menutupi satu sama lain di antara pohon atau tanaman. Pemangkasan dilakukan pada cabang tingkat tiga ke atas. Pemang¬kasan dan penjarangan dilakukan agar tanaman terhindar dari serangan hama dan penyakit tanaman. Selain pemangkasan memberi ruang gerak lebih luas ker.hadap tanaman.

Pembumbunan

Pembumbunan dilakukan setekth proses panen selesai. Cabang-cabang dan dahan serta ranting yang ditinggalkan sesudah panen yang letaknya dekat dengan tanah ditimbun seting 10-15 cm. Cabang yang letaknya jauh dari tanah dipatabkan bagian ujungnya (tidak terputus dari batang) dan bagiar dari batang patah ditimbun dengan tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar