Sabtu, 06 Juni 2015

Budidaya Kangkung Darat

Cara Budidaya Kangkung Darat
Kangkung darat (Ipomoea Reptans) termasuk jenis sayuran yang dimanfaatkan daunnya untuk dikonsumsi. Cara membedakannya dengan kangkung air adalah kangkung darat berdaun hijau terang dan berujung runcing, sedangkan warna bunganya putih. Kangkung darat dapat di panen dengan cara dicabut beserta akarnya. Jika dibandingkan dengan kangkung air, kangkung darat lebih banyak dijual di pasar-pasar karena budidayanya yang sangat mudah. Sayuran ini mempunyai waktu panen cepat dan relatif tahan terhadap berbagai macam hama. Pada dasarnya kangkung darat bisa ditanam di lahan yang rendah maupun dataran tinggi dengan curah hujan dan sinar matahari yang cukup. Cara penanamannnya paling banyak dengan biji, meskipun stek juga bisa.

Persiapan Benih

Benih yang unggul dan sering ditanam di Indonesia adalah varietas Sutera dan Bangkok. Benih kangkung yang masuk kategori baik adalah yang berdaya tumbuhnya > 95 %, tumbuhnya tegak, dan usia benih < satu tahun.

Pengolahan lahan dan pemupukan dasar

Tanah yang akan ditanami sebelumnya harus dibajak terlebih dulu agar tanah gembur. Setelah tanah siap, buat bedengan dengan lebar 1 m dengan jarak bedengan 30-40 cm dan panjang dapat disesuaikan lahan. Sebelum bibit ditanam, tebarkan pupuk kandang/kompos dengan dosis 10 ton/hektar diatas lahan tanam yang sudah di bedeng, diamkan selama 2-3 hari.

Penanaman

1. Penanaman dengan cara ditebar
Cara ini mudah dilakukan dan lebih hemat waktu dan biaya, caranya dengan menebarkan benih di atas bedengan secara langsung, kelemahannya adalah penggunaan benih untuk cara seperti ini cukup banyak sehingga biaya benih harus dianggarkan lebih, yaitu 5-10 kg benih/hektar. Penebaran yang baik dan merata akan menghasilkan kualitas tanaman yang baik.

2. Penanaman dengan cara ditugal
Caranya adalah dengan menanam benih dengan meletakkannya pada setiap lubang yang sudah dibuat dengan 2-3 biji benih kangkung darat. Kelemahannya adalah butuh banyak tenaga kerja dan memakan waktu yang lebih lama.

Pemeliharaan dan pemupukan lanjutan
Kangkung adalah tanaman yang dapat tumbuh subur di areal lahan yang tingkat kesuburan tanahnya sedang. Pemupukan cukup dengan kompos/pupuk kandang sekali saja hingga masa panen sesuai tingkat kesuburan tanah. Penyiraman tanaman juga tidak usah terlalu sering asalkan tingkat kelembaban tanah terjaga, karena pada dasarnya kangkung darat memerlukan banyak air untuk tumbuh. Penyiraman intensif dapat dilakukan pada musim kemarau dan terik matahari yang panas, sedangkan untuk musim hujan cukup sesekali saja. Jangan lupa melalukan penyiangan terutama saat penebaran benih awal. Apabila gulma dan rumput tidak dibersihkan maka nutrisi akan diserap oleh rumput. Pantau tanaman setiap hari, jauhakan dari hama yang biasa menyerang kangkung, misalnya belalang, ulat grayak, atau kutu daun dan penyakit karat putih. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan rotasi tanam, siklus jarak tanam yang baik, dan penyiraman yang tepat, gunakan pestisida hayati agar tidak membunuh predator alami.

Pemanenan

Setelah kangkung darat masuk usia 30-45 hari, maka kangkung darat bisa dipanen dengan cara dicabut bersama akar-akarnya. Rata-rata panen kangkung darat per hektar bisa mencapai 23 ton bergatung pada kualitas tanam dan jenis lahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar