Minggu, 15 Februari 2015

Tata Cara Wirausaha Peternakan Kelinci Atau Budidaya Kelinci




Gambar kelinci yang sedang diternak
Peternakan Kelinci
Peternakan kelinci atau budidaya kelinci bisa dikategorikan ternak hias (aneka ternak) dan juga bisa dikategorikan ternak potong karena daging kelinci ternyata cukup diminati masyarakat terutama untuk panganan berbentuk sate kelinci.
Nilai ekonomis beternak kelinci sangat bergantung pada tata cara beternak yang dilakukan terutama menyangkut masa panen dan pemasaran. Kita tahu bahwa kelinci merupakan salah satu hewan yang paling produktif dalam berkembang biak, oleh karena itu jika kita ingin memulai bisnis peternakan kelinci ada baiknya pastikan terlebih dahulu pasar yang akan menampung produksi kelinci kita.Berikut Usaha Peternakan Kelinci selengkapnya.Dari pengalaman seorang teman di kantor saya dulu menyetakan bahwa kebangkrutannya beternak kelinci bukan karena kematian atau penyakit kelinci, tapi kerugian diakibatkan karena tidak adanya pasar yang pasti mau menampung produksi kelinci yang diternakknanya. Untuk dapat kita ketahui bersama bahwa seekor induk kelinci mampu menghasilkan anak hingga 12 ekor dalam tempo 2 bulan, buatlah rata-rata kelahiran 4 ekor saja dalam 2 bulan berarti setahun anda akan memperoleh kelinci sebanyak 24 ekor dari seekor induk saja.

Jika permintaan pasar selalu tinggi maka ternak kelinci ini akan sangat menguntungkan, sebab sangat mudah dikembang biakkan, namun jika pasar di daerah anda sangat tidak pasti saya sarankan jangan jadikan beternak kelinci sebagai usaha anda, sebab biaya pakan dan pemeliharaan akan sangat membebani.

Cara beternak atau budidaya kelinci:


desain kotak untuk beternak kelinci
Kotak Beternak Kelinci
Jika kita ingin memelihara atau beternak kelinci mulai dari anakan maka sebiknya kandang yang kita sediakan adalah kandang baterani yang diberi litter.
Namun jika kita langsung membeli indukan atau kelinci dewasa, maka cukup dibangun kandang baterai saja.
Ukuran box baterai kandang leinci yang bisa digunakan untuk semua jenis kelinci 70 x 50 x 60 cm. (panjang x lebar x tinggi). Dan ini bisa memuat 5 ekor kelinci penggemukan. Namun jika kita ingin megembang biakkan maka dalam satu box kandang cukup diisi dengan sepasang kelinci saja.
Siapkan pakan atau makanan kelinci. Jika ingin praktis cukup membeli pelet makanan kelinci dan ditambahkan dengan sedikit hijauan makanan ternak yang cocok untuk kelinci. Adapun beberapa hijauan yang cocok untuk makanan kelinci; leguminoseae (daun kacang-kacangan), sayuran (kangkung dan wortel), rumput unggul yang masih muda, daun ubi (baik umbi jalar maupun ketela).


jenis jenis vitamin untuk beternak kelinci
Vitamin Untuk Kelinci
Sebaiknya dalam kandang diberi penerangan lampu listrik
Obat-obatan yang harus selalu siap sedia yang paling utama adalah vitamin C dan antibiotik.
Kontrol untuk kelinci dewasa cukup 2 kali sehari sekali di pagi hari dan sekali di sore hari. Kontrol dilakukan sekalian memberi makanan kelinci. Sedangakan untuk anak kelinci sebaiknya dikontrol sesering mungkin.







Budidaya Kelinci Untuk Pemula

Sobat kelinci apakah anda peternak pemula dalam dunia perkelincian? Wah kalo iya saya rasa para sobat kelinci cocok nyimak informasi yang akan saya sharing di sini. Dan kalo sobat kelinci dah malang melintang atau dah jadi suhu di dunia perkelincian tidak ada salahnya kok ikutan di sini nambahin atau mengkoreksi tulisan saya yang apa adanya ini.

Sudah sangat wajar jika kita mau memelihara binatang atau ternak kelinci, kita akan mengumpulkan banyak informasi. Termasuk juga jika anda akan melakukan kegiatan ternak kelinci yang nantinya bisa diambil manfaatnya.

Kebanyakan para calon peternak kelinci ini membutuhkan informasi bagaimana..?bagaimana..dan bagaimana? Hal ini tidak salah, karena itu merupakan informasi yang dibutuhkan, tapi yang tidak kalah pentingnya adalah hal apa saja yang harus di hindari saat ternak kelinci.

Ini adalah beberapa poin yang harus dihindari jika sobat sekalian ternak kelinci:
  • Jangan memilih bibit atau indukan yang kurang sehat, karena hal ini akan mempengaruhi anakannya nanti.
  • Jangan membeli bibit kelinci yang umurnya di bawah 3 bulan, hal ini dikarenakan anakan kelinci masih sangat tergantung pada induknya, jika terpaksa atau dah kadung jatuh cinta pada anakan kelinci, so sebaiknya sobat membeli sekalian dengan induknya.
  • Jangan memberikan makanan sayuran atau hijauan yang masih segar, usahakan dilayukan terlebih dulu, hal ini dilakukan agar kadar air dalam sayuran berkurang, sehingga menghindari resiko mencret.
  • Jangan memberikan ternak kelinci anda hanya hijauan, memang kelinci adalah herbivore, tapi mereka juga butuh bijian, karbohidrat, vitamin, dll yang sama dengan anda, langkah paling mudah adalah dengan memberikan kelinci anda makanan olahan.
  • Jika anda membeli bibit sepasang, jangan menaruh dalam satu kandang, hal ini untuk menghindari perasaan kelinci, jangan sampai ada rasa saudara, sehingga gairah seks atau keinginan untuk kawin menurun.
  • Jangan meletakkan kelinci dihalaman tanpa ada tempat berteduh.
  • Jangan sampai kandang kelinci anda kosong makanan, hal ini karena kelinci sering ngemil.

Peternak Kelinci Yang Sukses

 Pengusaha peternakan kelinci ramah lingkungan UR2. Rabbit Project Farm, mampu mengeruk omzet Rp. 40 juta per bulan dari hasil penjualan kelinci dan produk-produk olahannya. “Karena melihat omzet-nya terhitung cukup memuaskan, akhirnya saya memutuskan untuk pensiun dini dari pekerjaan saya sebelumnya”, ujar wanita yang dulunya bekerja sebagai pegawai sebuah bank swasta terkemuka ini.

Dalam seminggu Nuning mampu menjual 75 ekor kelinci. Harga yang dipatok Nuning untuk kelinci hias anakan berumur 2 bulan berkisar Rp. 150 – 300 ribu dan kelinci pedaging berkisar Rp. 75 – 100 ribu. Selain itu Nuning juga memproduksi sendiri dan menjual pakan pellet untuk kelinci, daging olahan kelinci seperti bakso dan sosis, serta pupuk organik cair dan padat dari limbah kotoran kelinci.

Peluang usaha kelinci ramah lingkungan mulai ditekuni Nuning pada pertengahan tahun 2007. Saat itu dia memelihara kelinci hanya untuk hobi. Dia memulai dengan memelihara 4 ekor kelinci dengan kandang yang didesain seadanya dan ditempatkan tepat di samping halaman rumah. Dalam waktu singkat kelinci miliknya bertambah hingga menjadi delapan ekor.

“Kelinci-kelinci itu satu bulan sekali melahirkan. Makin lama makin banyak hingga ruang di rumah saya yang di Ciganjur menjadi sangat terbatas. Oleh karena itu, akhirnya saya putuskan untuk memindahkan kelinci-kelinci tersebut ke daerah Cisarua, Bogor”, jelas Nuning.

Sejak kelinci Nuning baru 8 ekor banyak yang menanyakan dan tertarik ingin membeli dari Nuning. Bahkan Nuning pernah ditantang untuk memenuhi pesanan 100 ekor kelinci per minggu. “Karena tantangan tersebut, motivasi saya jadi lebih terpacu dan mulai memandang kelinci sebagai komoditas yang bisa dimanfaatkan untuk membuka peluang usaha,” tutur Nuning.

Niat Nuning untuk serius dalam bisnis ternak kelinci ini direalisasikannya dengan terus menerus belajar, baik dari literatur-literatur atau bertanya langsung kepada peternak kelinci yang ada di sekitar daerah puncak Bogor. “Awalnya saya tidak tahu sama sekali mengenai cara beternak kelinci yang baik dan benar, tapi karena kemauan belajar dan mencari informasi akhirnya saya mendapatkan ilmu yang saya butuhkan untuk mengembangkan usaha ini,” ujar Nuning.

Untuk membangun usahanya, Nuning mendapatkan bantuan modal kerja sebesar Rp. 60 juta dari PT Rekayasa Industri melalui Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Center Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Jakarta. “Modal Kerja ini saya gunakan untuk membeli indukan, kandang baru dan mesin pembuat pakan”, ujar Nuning.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar