Selasa, 24 Februari 2015

Budidaya cokelat /Kakao

kakao Kakao merupakan salah satu komoditas yang sesuai untuk perkebunan rakyat karena tanaman ini dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun sehingga dapat menjadi sumber pendapatan harian atau mingguan bagi pekebun.
I. PENGOLAHAN TANAH
  1. Pengolahan tanah terdiri atas kegiatan pembuatan teras bangku / teras kebun, saluran pembuangan air (SPA ) dan bangunan terjunan air (BTA).
  2. Teras bangku cocok diterapkan pada lahan dengan kemiringan 10 – 30°, sedangkan teras kebun cocok diterapkan pada lahan dengan kemiringan 30 - 50°.
  3. Pembuatan teras, saluran pembuangan air dan bangunan terjunan ditujukan untuk mengurangi seminimal mungkin aliran air permukaan dan memaksimalkan peresapan air ke dalam tanah.
image image
II. PENANAMAN
Pembuatan Ajiran
  1. ajir di buat dari bambu setinggi 80 – 100 cm.
  2. Pasang ajir induk sebagai patokan dalam pengajiran selanjutnya.
Pembuatan Lobang Tanam
  1. Dua minggu sebelum tanam, siapkan lobang tanam ukuran 40 x 50 x 40 cm dengan jarak tanam 3 x 4 m.
  2. Lubang tanam di beri pupuk kandang 5 Kg dan ditambah pupuk TSP 1 – 5 gram/lubang.
Penanaman Bibit
  1. Bibit kakao yang berumur 3 bulan ( tinggi 50 cm ) dimasukkan ke dalam lubang tanam dan ditutup dengan tanah galian.
  2. Naungan tanaman kakao meliputi : tanaman kelapa, albasia, dan jati.
  3. Pohon naungan secara bertahap dikurangi / ditebang sejalan dengan perkembangan tanaman kakao.
III. PEMELIHARAAN
A. PEMUPUKAN
Pemupukan pertama dapat dilakukan pada umur 3 bulan dengan menggunakan pupuk urea, organik dan NPK dengan dosis ½ kg ( 1 : 2 : 1 ), pemupukan kedua tanaman umur 9 bulan dengan menggunakan pupuk urea, organik dan NPK dengan dosis 1 kg ( 1 : 2 : 1 ), dan pemupukan selajutnya dilakukan setiap 6 bulan sekali sampai tanaman berumur 3 tahun (tanaman mulai panen). Pemupukan sesudah panen dilakukan setiap 3 bulan dengan menggunakan pupuk urea, SP 36 dan NPK dengan dosis ½ kg dengan perbandingan 1 : 1 : 1.
B. PEMANGKASAN
Tujuan pemangkasan untuk mendapatkan pertumbuhan tajuk yang seimbang, kukuh dan produksi yang tinggi serta mengurangi kelembaban dan memudahkan pelaksanaan panen dan pemeliharaan. Pemangkasan dapat dilakukan 3 kali yaitu :
  1. pemangkasan bentuk yaitu pada saat tanaman berumur 8-12 bulan.
  2. pemangkasan pemeliharaan yaitu pada saat tanaman berumur 18-36 bulan.
  3. pemangkasan produksi dilakukan setelah tanaman mulai berbuah yaitu dengan membuang ranting, tunas air, dan cabang kering serta cabang yang pertumbuhannya
    menggantung dan saling tumpang tindih.
C. PENGENDALIAN GULMA
Gulma utama pada tanaman kakao antara lain gulma ilalang. Pengendalian dilakukan dengan cara mekanik (mencabut dengan cangkul/sabit) dan cara kimia (penyemprotan dengan menggunakan herbisida).
IV. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
Hama dan penyakit utama yang menyerang tanaman kakao adalah Penggerek Buah, Penghisap Buah Kakao dan Penyakit Jamur Akar. Upaya pengendalian dilakukan dengan cara kimiawi (penyemprotan pestisida) dan sanitasi lingkungan kebun.
V. PANEN DAN PASCA PANEN
1.PANEN
  1. Buah kakao dipanen bila sudah cukup masak tetapi tidak terlalu masak, berwarna kuning atau merah (umur 5,5–6 bln sejak berbunga).
  2. Panen dilakukan setiap 1 - 2 minggu sekali, menggunakan sabit dan dilaksanakan pada pagi hari.
  3. Panen pertama dilakukan setelah tanaman kakao berumur 3 tahun, dengan produktivitas rata – rata 150 – 170 Kg biji kering/Ha per bulan.
2.PEMECAHAN BUAH
Pemecahan dilakukan dengan memukulkan buah kakao pada benda tumpul hingga pecah, kemudian biji dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam karung plastik.
3. PEMERAMAN BUAH
Pemeraman buah dilakukan untuk mempermudah dalam menghilangkan pulp/ lendir,menghilangkan daya tumbuh benih, merubah warna biji serta mendapatkan aroma dan cita rasa yang enak. Pemeraman dilakukan dengan cara biji kakao disimpan di karung goni/plastik kemudian ditindih kayu / papan selama 1-2 hari.
4. PENGERINGAN
Biji kakao dijemur selama 2 hari sampai kadar air menjadi 9 -11 %.
5. PENYIMPANAN
Biji kakao disimpan dalam karung goni yang dialasi pallet dengan jarak pallet dan lantai minimum 10 cm.
VI. PEMASARAN
  1. Penjualan dilakukan sekurang – kurangnya sebulan sekali.
  2. Harga jual biji kakao kering di daerah banyumas saat ini adalah Rp 22.000/Kg.
VII. ANALISA USAHA TANI KAKAO (1 Ha,3 th)
I. PENGELUARAN
  1. Biaya Saprodi (Bibit,Pupuk,Pestisida) : Rp 10.845.500,-
  2. Biaya Tenaga Kerja : Rp 3.875.000,-
  3. Biaya lain-lain : Rp 200.000,-
  4. Biaya Sewa Tanah Rp 6.300.000,-/3 tahun
  5. Total Pengeluaran Rp 21.220.500,-
II. PENERIMAAN
Hasil Panen 1.610 Kg x Rp 22.000,- =Rp 35.420.000,-
III. LABA/RUGI
Laba/Rugi = Penerimaan – Pengeluaran
= Rp 35.420.000 – Rp 21.220.500
= Rp 14.199.500,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar