Apabila sampah organik hanya ditimbun saja, membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk bisa menjadi kompos. Dalam proses pembuatan kompos akan timbul panas karena aktivitas mikroba. Hal ini karena mikroba mengunyah sampah organik dan memprosesnya menjadi kompos. Suhu optimal untuk proses pengomposan adalah 45⁰ – 65⁰ C, jika terlalu panas kompos harus dibolak-balik setiap 7 hari. Kebehasilan proses pemanfaatan sampah organikmenjadi kompos ada pada bagaimana kita mengendalikan suhu, kelembaban dan oksigen, supaya mikroba pengurai memperoleh kondisi yang optimal untuk berkembang biak, makanan cukup (sampah organik) kelembaban ( 30-50%) dan udara segar oksigen.
Cara Pembuatan Kompos
Ada dua hal yang harus dipersiapkan dalam pembuatan kompos yaitu tempat dan sampah organik sebagai bahan dasar pembuatan kompos. Untuk mempercepat proses pembuatan kompos bisa diperlukan larutan bio activator (effective microorganism) yang bisa dibeli di toko pertanian. Untuk bahan organik bisa dari sampah rumah tangga,lingkungan sekitar kita ataupun sampah pasar.
Untuk tempat siapkan minimal dua bidang tanah berukuran 4 x 2 meter persegi. Pada bagian dasar beri lapisan tanah setebal 20 cm, pagari pinggirannya dengan batu bata atau kayu agar kompos tidak tumpah (semacam bak). Usahakan bak pembuatan kompos dibuatkan atap untuk menghindari kena air hujan. Siapkan bahan-bahan kompos yang berupa sampah organik. Karena bentuknya masih kasar maka bahan-bahan harus dicacah dengan ukuran ± 1-2 cm agar bentuknya seragam dan memudahkan kita mencampur. Supaya lebih efektif dan efisien, proses mencacah bisa menggunakan mesin pencacah kompos.
Masukan bahan tersebut ke dalam bak yang sudah kita siapkan. Tumpukan sampah cukup 1,5 meter tingginya, jangan kurang dan juga jangan lebih. Tujuannya untuk menjaga kestabilan suhu di dalam tumpukan sampah. Bila terlalu tinggi , suhu di dasar akan sangat panas. Sebaliknya jika terlalu pendek, panas di dalam tumpukan sampah akan cepat menghilang,akibatnya proses decomposer/ pemasakan kompos akan lama. Tumpukan sampah jangan dipadatkan, bagian atas dibentuk cembung ditengah,tujuannya agar air tidak menggenang. Untuk menjaga kelembaban siram dengan air dan tutup dengan karung goni atau anyaman bambu, sehingga matangnya kompos bisa serempak. Untuk mempercepat proses pengomposan bisa ditambah larutan bio activator (EM).
Setelah tujuh hari kompos harus dibalikkan. Pindahkan tumpukan kompos tersebut ke tempat bak satunya yang sudah kita persiapkan disebelahnya. Sehingga tumpukan sampah yang tadinya diatas akan berada di bawah, dan sebaliknya. Lakukan hal ini sebanyak empat kali setiap tujuh hari sekali.
Kompos yang sudah jadi mempunyai ciri-ciri bau dan warnanya sudah mirip dengan tanah, hitam dan kecoklatan. Bila diremas terasa rapuh dan suhunya sekitar 35⁰ C. Apabila kondisi dan bentuk kompos sudah seperti itu berarti kompos yang kita buat sudah jadi, maka tumpukan kompos siap untuk dibongkar.
Apabila kompos akan segera kita pakai, kompos harus diangin-anginkan dahulu untuk menurunkan kadar airnya sampai tinggal 15%. Kompos bisa kita hamparkan dilantai atau diatas karung alas yang lebar. Selanjutnya dibolak-balik sampai mencapai tingkat kekeringan yang kita kehendaki. Setelah selesai kompos siap dikemas atau bisa langsung digunakan sebagai media tanaman.
Demikian artikel cara membuat kompos, semoga bisa membantu anda yang akan memanfaatkan kompos. Selamat memanfaatkan sampah yang ada disekitar kita untuk dibuat kompos dan jadikan bumi kita hijau.
Sumber artikel dari : www.anekamesin.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar