Selasa, 27 Januari 2015

Semua Artikel Tentang Jamur

ANALISA USAHA BISNIS BUDIDAYA JAMUR TIRAM




Peluang usaha bisnis budidaya jamur tiram yang sangat besar membuat sektor usaha ini banyak dilirik oleh masyarakat. Disamping kegiatan budidaya tersebut mudah dilakukan, juga tidak menyita banyak waktu. Kelayakan bisnis jamur tiram ini bisa diperhitungkan dalam analisis usaha bisnis yang mencangkup beberapa variabel, antara lain biaya investasi, biaya operasional setiap periode budidaya, penerimaan atau pendapatan, dan perhitungan keuntungan. Berikut ini kami sajikan analisis usaha bisnis budidaya jamur tiram.

ANALISA USAHA BISNIS BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Berikut ini kami sajikan analisa usaha bisnis budidaya jamur tiram untuk skala rumah tangga dengan kapasitas kurang lebih 7.500 baglog untuk jangka wakut lima tahun. Setiap periode budidaya membutuhkan waktu kurang lebih enam bulan. Asumsi-asumsi pokok yang akan kami sajikan berdasarkan estimasi pada tahun 2012 di daerah kabupaten Wonosobo Jawa Tengah.

Biaya Investasi

Biaya pembuatan kumbung jamur untuk kapasitas 7.500 baglog : Rp 9.000.000,-
Biaya sewa lahan selama 5 tahun : Rp 10.000.000,-
Tangki Sprayer : Rp 400.000,-
Termometer : Rp 100.000,-
Barometer : Rp 150.000,-
TOTAL BIAYA INVESTASI = Rp 19.650.000,-

Biaya Operasional


Pembelian baglog 7.500 buah @ Rp 1.800,- : Rp 13.500.000,-
Tenaga kerja : Rp 1.000.000,-
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan tidak terlalu banyak, karena budidaya jamur tiram ini tidak memerlukan banyak penanganan.
Plastik Kemasan : Rp 60.000,-
Biaya Transportasi : Rp 600.000,-
Biaya Pemasaran : Rp 400.000,-
TOTAL BIAYA OPERASIONAL = Rp 15.560.000,-

Estimasi Produksi

Tingkat keberhasilan inkubasi baglog kurang lebih 80%
Jumlah baglog yang berproduksi yaitu 7.500 X 80% = 6.000 baglog
Produktivitas per baglog kurang lebih 600 gram

Dengan asumsi tersebut, maka produksi yang di hasilkan selama satu periode adalah :
6.000 baglog X 600 gram = 3.600 kg.

Estimasi Pendapatan

Harga jual jamur tiram segar rata-rata adalah Rp 7.500,-/kg. Dengan produksi sebanyak 3.600 kg, maka akan mendapatkan penerimaan:
3.600 kg X Rp 7.500,-/kg = Rp 27.000.000,-
Laba kotor selama 1 periode adalah pendapatan - biaya operasional.
Rp 27.000.000,- - 15.560.000,- = Rp 11.440.000,-

Bunga bank selama 6 bulan adalah 6% X (biaya operasional + biaya investasi).
6% X (Rp 15.560.000,- + Rp 19.650.000,-)
6% X Rp 35.210.000,- = Rp 2.112.600,-

Laba bersih : Rp 11.440.000,- - Rp 2.112.600,- = Rp 9.327.400,-

Tingkat Pengembalian Biaya Investasi


Laba bersih : Biaya investasi X 100%
Rp 9.327400,- : Rp 19.650.000,- X 100% = 0,47

Hal ini berarti keuntungan bersih yang diperoleh dalam satu mampu mengembalikan biaya investasi sebesar 47%. Artinya, untuk mengembalikan sejumlah 100% biaya investasi yang dikeluarkan diperlukan wakktu selama 100 : 47 = 2,13 kali periode budidaya. Sehingga pada periode budidaya yang ketiga, yaitu memasuki tahun kedua, pembudidaya sudah bisa meraih keuntungan bersih hingga tahun kelima.

Berdasarkan asumsi-asumsi perhitungan di atas, usaha bisnis budidaya jamur tiram memiliki kelayakan usaha yang sangat baik. Dimana pengusaha atau pembudidaya dapat meraih keuntungan yang sangat besar pada periode penanaman yang ketiga hingga kesepuluh. Asumsi tersebut berdasarkan jangka waktu periode budidaya selama enam bulan dan sewa lahan selama lima tahun.

----------------------------------------------------------------------------------------






ANEKA  MENU DAN RESEP  MASAKAN JAMUR , SEHAT DAN BERGIZI TINGGI

Merebaknya usaha budidaya jamur yang merupakan salah satu subsektor agribisnis telah membuka wacana baru dalam dunia bisnis. Ya, aneka menu dan resep masakan jamur menjadi sebuah pilihan bisnis untuk memberikan nilai tambah pada produk jamur. Aneka masakan jamur selain memiliki cita rasa yang lezat, juga bernilai gizi tinggi, sehingga banyak diburu oleh konsumen. 

Salah satu kelebihan menu masakan jamur ini adalah minimnya penggunaan pestisida selama proses budidaya, sehingga menu masakan jamur menjadi alternatif pangan untuk mengurangi resiko paparan pestisida atau bahan kimia. Kelebihan dan keunggulan jamur bisa Anda lihat pada artikel Kandungan Dan Manfaat Jamur Tiram. Pada artikel ini, kami akan menyajikan informasi tentang berbagai menu dan resep masakan jamur yang lezat dan bernilai gizi tinggi. Namun, berhubung menu dan resep masakan jamur ini dapat dibuat dengan berbagai variasi cita rasa, maka kami tidak akan menyajikan komposisi atau takaran masing-masing bahan, sehingga pembaca harus membuat dengan gaya dan kebiasaan memasak masing-masing agar cita rasa yang diperoleh tetap sesuai dengan selera.

Menu Dan Resep Masakan Spagheti Jamur

Menu dan resep masakan spagheti jamur memberikan aroma dan cita rasa yang khas. Selain kelezatannya, konsumen juga mendapatkan asupan nilai gizi yang luar biasa. Bagaimana cara membuat menu dan resep masakan spagheti jamur ini?

Bahan untuk resep masakan spagheti jamur


Jamur tiram putih, jamur kuping, spagheti, margarin, daging cincang, bawang bombai, bawang putih, saus tomat, dan saus spagheti.

Cara membuat resep masakan spagheti jamur

Spagheti direbus hingga betul-betul matang, kemudian buang air rebusan atau dengan cara ditiriskan. Panaskan margarin untuk mengganti minyak goreng, kemudian bawang bombay dan bawang putih ditumis menggunakan minyak margarin tersebut. Setelah cukup matang, masukkan semua bahan dan dibiarkan hingga matang. Tingkat kematangan tergantung selera masing-masing. Kemudian angkat dan tuangkan di atas spagheti yang sudah siap. Masakan jamur spagheti siap dihidangkan.

Menu Dan Resep Masakan Sate Jamur

Menu dan resep masakan sate jamur merupakan salah satu menu yang sedang ngetrend di beberapa daerah. Aroma khas jamur bakar ini sangat khas dan mengundang selera makan. Bagi Anda yang sedang diet menghindari daging, pilihan sate jamur ini sangat cocok. Berikut langkah-langkah membuat resep masakan sate jamur.

Bahan membuat resep masakan sate jamur

Jamur tiram putih, jamur kuping, bambu tusuk sate, bumbu kacang, bawang merah, bawang putih, gula jawa, ketumbar, garam, dan gula pasir.

Cara membuat resep masakan sate jamur

Jamur tiram putih dan jamur kuping dipotong-potong dengan bentuk persegi panjang. Potongan jangan terlalu kecil agar memudahkan dalam menusuk. Haluskan bambu tusuk sate, kemudian basahi menggunakan air agar proses penusukannya mudah. Jamur tiram putih dan jamur kuping ditusuk secara berseling. Panjang tusukan tergantung selera masing-masing. Haluskan semua bumbu, kemudian beri air secukupnya. Rendam sate jamur yang masih mentah ke dalam bumbu selama beberapa saat. Setelah diperkirakan bumbu meresap ke dalam jamur, bakar sate jamur tersebut. Hidangkan masakan sate jamur dengan bumbu kacang yang telah disiapkan.

Menu Dan Resep Masakan Lumpia Jamur

Lumpia jamur tak kalah menterengya dengan sate jamur. Resep masakan lumpia jamur ini biasa disajikan sebagai makanan ringan dalam acara-acara rapat keluarga, rapat RT, arisan, bahkan banyak dihidangkan pada perjamuan-perjamuan besar. Berikut ini langkah-langkah pembuatan masakan lumpia jamur.

Bahan membuat resep masakan lumpia jamur

Bahan membuat kulit lumpia jamur:
Tepung terigu, telur ayam atau telur bebek, garam, air.

Bahan membuat isi lumpia jamur:
Jamur tiram putih dan jamur kuping, daging cincang, telur ayam atau telur bebek, margarin.

Cara membuat resep masakan lumpia jamur

Semua bahan kulit lumpia dicampur dan diaduk hingga rata. Campur dan tumis semua bahan isi lumpia hingga betul-betul matang. Bahan kulit lumpia yang sudah diaduk rata kemudian dibuat dadar menggunakan wajan penekuk kemudian dihamparkan dan diberi isi lumpia. Gulung hamparan kulit lumpia tersebut dan dirapatkan menggunakan putih telur kemudian digoreng dengan api sedang. Resep masakan lumpia jamur telah siap dihidangkan.

Menu Dan Resep Masakan Burger Jamur

Menu dan resep masakan burger jamur merupakan salah satu inovasi yang dikembangkan oleh beberapa pengusaha jamur. Selain menambah kecikmatan cita rasa burger, burger jamur juga menambah nilai gizi pada makanan yang cukup mewah ini. Burger jamur merupakan salah satu resep masakan jamur yang dikombinasikan dengan makanan elit. Berikut ini langkah-langkah membuat masakan burger jamur.

Bahan membuat resep masakan burger jamur

Jamur tiram putih dan jamur kuping, roti burger, daging cincang sesuai selera, keju, putih telur, margarin, bawang bombai, bawang putih, garam, merica bubuk, biji pala bubuk, daun seledri, kecap manis, minyak wijen, irisan tomat, daun selada, mayonaise.

Cara membuat resep masakan burger jamur

Jamur tiram dan jamur kuping diiris sesuai dengan ukuran atau selera. Campurkan dengan irisan daging kemudian disangrai hingga airnya habis. Jamur dan daging yang telah disangrai dicampur dengan irisan daun seledri, irisan bawang bombai dan bawang putih, merica bubuk, biji pala bubuk garam, dan minyak wijen. Adonan dibuat dengan bentuk bulat pipih setebal kurang lebih 3 mm dengan ukuran menyesuaikan roti burger. Kemudian dicelupkan dalam putih telur yang telah dikocok. Goreng adonan tersebut menggunakan margarin dengan api yang tidak terlalu besar hingga matang. Masukkan burger jamur ke dalam roti yang telah disiapkan, kemudian tambahkan irisan tomat, keju, daun selada, dan mayonaise. Resep masakan burger jamur siap disajikan. Lebih nikmat dimakan hangat-hangat.

Menu Dan Resep Masakan Pizza Jamur

Menu dan resep masakan pizza jamur merupakan salah satu produk olahan jamur sebagai makanan berkelas. Kombinasi antara pizza dan jamur ini dapat memberikan cita rasa yang sangat khas. Anda pasti penasaran dengan resep masakan pizza jamur ini, mari kita lihat bagaimana cara membuat masakan pizza jamur.

Bahan membuat resep masakan pizza jamur

Jamur tiram putih, jamur kuping, sosis, pizza siap pakai, margarin.

Bumbu yang diperlukan untuk membuat resep masakan pizza jamur

Bawang bombai, bawang putih, keju parut, saos tomat dan saos sambal pedas, cabai merah dan cabai hijau, garam, gula


Cara membuat resep masakan pizza jamur

Potong jamur tiram putih dan jamur kuping dengan ukuran kecil-kecil, kemudian digoreng menggunakan minyak margarin. Potong cabai merah, cabai hijau dan sosis dengan ukuran sesuai selera. Kemudian cincang dan tumis bawang bombai, tambahkan saos tomat dan saos sambal pedas. Tambahkan potongan cabai merah dan cabai hijau, lalu diaduk hingga matang. Masukkan jamur goreng dan potongan sosis, aduk-aduk sebentar. Angkat dan bubuhkan bumbu jamur tersebut di atas pizza. Tambahkan kkeju parut, kemudian bakar sebentar. masakan pizza jamur siap dihidangkan, lebih nikmat nikmat disajikan hangat-hangat.

---------------------------------------------------------------------------------------



CARA MEMBUAT BIBIT  JAMUR KUPING F2  DAN  F3


Cara Membuat Bibit Jamur Kuping pada tahap ini adalah kegiatan pembiakan miselium jamur hasil pembiakan tahap pertama. Setelah media tumbuh pembiakan bibit jamur kuping disiapkan, langkah selanjutnya adalah melakukan pembiakan bibit jamur hasil dari pembiakan tahap pertama atau F1. Pembiakan dilakukan di dalam ruangan pembiakan yang telah steril. Adapun langkah pembiakan bibit jamur kuping tersebut meliputi:

Pembiakan Bibit Jamur Kuping Tahap Kedua (F2)

Ambil tabung reaksi hasil dari pembiakan bibit jamur kuping tahap pertama (F1), kemudian diletakkan di atas meja pembiakan yang telah disiapkan. Pastikan ruangan selalu dalam keadaan steril. Kemudian bagian mulut tabung yang disumbat dengan kapas di semprot menggunakan alkohol 70% lalu dibakar selama kurang lebih 10-15 detik. Dalam keadaan masih terbakar, kapas penutup tabung tersebut diambil menggunakan pinset, selanjutnya bibir tabung reaksi tersebut dibakar di atas api spirtus yang telah dipersiapkan sebelumnya, selama kurang lebih lima detik. 

Ambil botol pembiakan F2 yang telah dipersiapkan. Buka kapas penyumbat botol tersebut. Kemudian misselium hasil pembiakan F1 yang terdapat pada tabung reaksi diambil menggunakan pinset, dan dimasukkan ke dalam botol pembiakan F2. Botol pembiakan F2 ditutup kembai menggunakan kapas penyumbat sebelumnya, kemudian ditempatkan pada rak pembiakan. Lakukan kegiatan tersebut untuk pengisian setiap botol pembiakan bibit jamur F2. Setiap tabung reaksi F1 dapat digunakan untuk 15-20 botol pembiakan F2.

Botol-botol pembiakan bibit jamur kuping yang telah diisi dengan miselium hasil biakan pada tahap pertama disimpan selama satu bulan, sehingga miselium jamur tersebut dapat berkembang dan memenuhi seluruh celah atau pori-pori media tumbuh. Jika miselium tersebut berwarna putih, berarti pembiakan F2 telah berhasil, sedangkan miselium yang berwarna cokelat dan berbau busuk menunjukkan miselium tersebut rusak, dan botol pembiakan harus segera disingkirkan dari dalam ruangan pembiakan. Pada botol biakan yang rusak, segera dibersihkan, kemudian dinding botol disikat dan botol disimpan untuk dipergunakan lagi pada pembiakan periode berikutnya.

Pembiakan Bibit Jamur Kuping Tahap Ketiga (F3)


Kegiatan pembiakan bibit jamur kuping pada tahap ketiga ini merupakan kegiatan perbanyakan atau pembiakan bibit jamur kuping hasil biakan F2. Sementara hasil pembiakan dari F3, nantinya akan dipakai sebagai bibit pada pembiakan tahap keempat atau F4.

Prinsip kerja dan prosedur operasional pada pembiakan bibit jamur tahap ketiga ini sama dengan pembiakan bibit jamur kuping tahap kedua. Perbedaannya terletak pada penggunaan bibit atau miselium jamur kuping. Pada kegiatan pembiakan bibit jamur kuping tahap kedua, bibit yang digunakan adalah bibit atau miselium hasil biakan tahap pertama (F1). Sedangkan bibit yang digunakan pada kegiatan pembiakan tahap ketiga ini adalah bibit atau miselium hasil pembiakan tahap pertama.

Media tumbuh yang digunakan tetap sama dengan kegiatan pembiakan tahap kedua. Setelah media pembiakan siap, maka langkah selanjutnya adalah pengambilan miselium hasil biakan F2. Prinsip kerjanya sama dengan yang dijelaskan pada pembiakan bibit jamur kuping tahap kedua di atas. Untuk mengambil miselium jamur hasil pembiakan F2, dapat dilakukan dengan mengeluarkan media tumbuh dari dalam botol biakan F2. Media tumbuh yang sudah dipenuhi miselium tersebut dihancurkan menggunakan pinset atau benda keras lain yang ukurannya kurang lebih sebesar pensil. Alat yang digunakan tersebut harus dalam keadaan steril, bisa disemprot menggunakan alkohol kemudian dibakar diatas api spirtus selama kurang lebih 20 detik. Kemudian media dalam botol pembiakan F2 tersebut diaduk-aduk hingga hancur, dan media yang telah hancur dimasukkan ke dalam botol pembiakan F3. Isi semua botol biakan bibit jamur kuping hingga selesai. Setiap botol biakan F2 bisa digunakan untuk mengisi botol biakan F3 sebanyak 150-200 botol. Botol biakan bibit jamur F3 tersebut kemudian disimpan dalam ruangan pembiakan selama satu bulan, hingga miseliumnya tumbuh dan memenuhi celah atau pori-pori media tumbuh. Selanjutnya miselium tersebut siap digunakan dalam pembiakan pada tahap keempat (F4).


---------------------------------------------------------------------------------------



CARA MEMBUAT BIBIT JAMUR  KUPING F4

Pada dasarnya, cara membuat bibit jamur tahap keempat ini hampir sama dengan pembiakan pada tahap kedua maupun ketiga, yang membedakan adalah tempat atau ruangan pembiakan dan media tumbuh yang ditempatkan pada wadah lebih besar, biasanya ditempatkan pada polybag berupa kantong plastik bening (PE 0,002) yang berukuran 20x30 cm, atau biasa disebut dengan baglog. 

Media yang digunakan berupa campuran dari serbuk gergaji, dedak halus yang masih baru, dan kapur pertanian atau kalsium karbonat. Komposisi media tumbuh tersebut adalah serbuk gergaji sebanyak 81%, dedak halus (bekatul) sebanyak 18% dan kalsium karbonat (CaCO3) sebanyak 1%. Sebagai gambaran, jika membuat 100 kg media tumbuh, maka bahan yang diperlukan adalah serbuk gergaji sebanyak 81 kg, dedak halus sebanyak 18 kg, dan kalsium karbonat sebanyak 1 kg.

Masukkan media tumbuh tersebut ke dalam kantong plastik atau polybag yang telah disiapkan. Padatkan menggunakan mesin atau dengan cara manual yaitu dengan menekan permukaan plastik menggunakan benda atau alat yang berukuran lebih kecil dari ukuran plastik, kemudian diisi lagi dengan media. Ulangi langkah tersebut hingga benar-benar padat. Ketinggian media kurang lebih 18-20 cm dari bagian bawah kantong plastik. Lubangi permukaan media di dalam kantong plastik dengan diameter 2,5 cm dan kedalaman 10 cm.

Pada bagian atas baglog diberi paralon dengan diameter dan tinggi kurang lebih 3 cm. Pemasangan paralon dilakukan dengan cara memasukkan sisa plastik yang berada di atas permukaan media ke dalam paralon. Kemudian pada bagian tengahnya ditutup atau disumbat menggunakan kapas selanjutnya ditutup menggunakan plastik bening.

Polybag yang sudah siap disusun dalam kerangnjang kemudian disterilisasi pada suhu 90-95°C dalam steamer atau ruang sterilisasi (ruang penguapan) selama kurang lebih 10 jam. Sterilisasi juga bisa dilakukan dengan merebus polybag tersebut pada suhu konstan 95-100°C selama kurang lebih 5 jam. Lakukan pendinginan pada polybag yang sudah disterilisasi. Pendinginan pada steamer dilakukan dengan mematikan steamer tersebut dan biarkan hingga suhu 60°C

Ruangan pembiakan juga harus disterilisasi dengan cara dibersihkan lalu disemprot menggunakan baysol yang dicampur dengan alkohol atau aquades (air suling) dengan komposisi campuran 1:6, satu bagian baysol dicampur dengan enam bagian aquades atau alkohol. Selain itu, peralatan yang digunakan juga harus disterilisasi dengan cara mencelupkan ke dalam alkohol. Untuk sterilisasi tenaga kerja, bisa disemprot atau dibasuh menggunakan alkohol. Ruangan pembiakan sebaiknya dilengkapi dengan AC dan berfentilasi, agar sirkulasi udara lancar.

Ambil botol pembiakan F3 dari ruangan penyimpanan, kapas penyumbat botol dibakar selama satu menit, kemudian kapas diambil menggunakan pinset, dalam keadaan panas. Mulut bolto dibakar menggunakan api spirtus selama 10 detik. Miselium dalam botol dihancurkan menggunakan pinset atau benda keras lain yang sudah disterilisasi. Masukkan hancuran miselium F3 tersebut ke dalam polybag pembiakan F4 yang sudah dipersiapkan, dengan cara membuka kapas penyumbat pada polybag, setelah penuh, polybag ditutup kembali dengan kapas penyumbat. Setiap botol bibit jamur F3 bisa digunakan untuk mengisi 35-45 polybag. Pengisian bibit miselium ini harus dilakukan dengan cepat untuk memperkecil resiko kontaminasi. Sebaiknya dilakukan oleh beberapa orang yang terlatih.

Polybag yang telah diberi bibit jamur kuping segera disimpan dalam rumah jamur atau kumbung untuk proses inkubasi. Tunggu hingga miselium agak penuh, kemudian hasil biakan ini bisa dijual kepada petani jamur lain atau dikembangkan sendiri.


----------------------------------------------------------------------------------------



Ekologi Jamur Kuping - Dalam melaksanakan kegiatan agribisnis budidaya jamur kuping, pengetahuan atau informasi detil tentang jamur kuping itu sendiri harus dikuasai oleh pelaku agribisnis atau pembudidaya. Tanpa mengetahui karakteristik petumbuhan dan syarat-syarat tumbuh yang ideal, mustahil seorang pembudidaya akan berhasil dalam melaksanakan kegiatan agribisnis tersebut. Pada pokok bahasan kali ini, kami akan mengulas detil tentang ekologi jamur kuping, sehingga melalui artikel pendek ini kami berharap dapat memberikan sumbangsih dalam pencapaian keberhasilan pada kegiatan usaha budidaya jamur kuping.

Biologi dan Siklus Hidup Jamur Kuping

Jamur kuping merupakan sebutan yang ditujukan terhadap jenis jamur yang memiliki tubuh buah atau basidiocarp mirip dengan daun telinga atau kuping manusia. Memang, secara fisik bentuk tubuh buah jamur ini menyerupai kuping manusia sehingga bisa dipahami jika masyarakat untuk memudahkan penyebutannya kemudian memberikan nama jamur kuping. Di Indonesia kurang lebih terdapat 65 spesies jamur kuping. Dari sekian banyak spesies tersebut, ada tiga jenis jamur kuping yang bisa dikonsumsi oleh manusia dan bahkan menjadi salah satu bahan makanan favorit dan memiliki cita rasa lezat. Ketiga jenis jamur kuping tersebut adalah 
  • Jamur kuping putih atau jamur kuping agar (Tremella fuciformis), yaitu jenis jamur kuping yang berukuran kecil dan berwarna putih.
  • Jamur kuping hitam (Auricularia polytricha), yaitu jenis jamur kuping dengan ukuran diameter kurang lebih 6-10 cm yang memiliki warna tubuh buah keunguan atau kehitaman.
  • Jamur kuping merah (Auricularia auricula Judae), yaitu jenis jamur kuping dengan ukuran besar atau lebar yang memiliki warna tubuh buah kemerah-merahan.

Dalam ilmu biologi, jamur dikategorikan ke dalam jenis tanaman yang tidak memiliki khlorofil namun memiliki intisel, spora, dan merupakan sel-sel lepas atau bersambungan yang membentuk benang bersekat atau tidak bersekat yang disebut hifa atau sehelai benang atau miselium yang merupakan kumpulan hifa.

Miselium jamur tersebut tumbuh bercabang-cabang yang pada tempat tertentu akan bertemu antara satu cabang dengan cabang lain yang kemudian akan membentuk titik pertemuan dari percabangan miselium tersebut. Pada titik pertemuan tersebut, miselium jamur membentuk satu bintik kecil yang disebut dengan sporangium yang kemudian disebut dengan pin head. Sporangium ini akan tumbuh menjadi tunas dan kemudian berkembang menjadi tubuh buah jamur sempurna.

Klasifikasi Jamur Kuping


Dalam ilmu botani, jamur kuping digolongkan dalam super Kingdom: Eukaryota, kingdom: Myceteae (Fungi), divisio: Amastigomycota, Sub Divisio: Basidiomycotae, Kelas: Basidiomycetes, Ordo: Auriculariales, Familia: Auriculariae, Genus: Auricularia, Species :Auricularia sp. Klasifikasi tersebut didasarkan pada teori yang diajukan oleh Alexopolous dan Mins pada tahun 1979.

Jamur kuping memiliki tubuh buah yang bertangkai pendek dan tumbuh pada substrat dengan membuat lubang pada permukaannya. Pada musim hujan, kulit pada tubuh buah jamur kuping ini tampak berlendir, akan tetapi kulit tersebut akan mengerut pada saat musim kemarau. Bagian bawah tubuh buah ini licin dan mengkilap sedangkan pada permukaan atasnya seperti kain beludru. Tubuh buah jamur kuping terbentuk dengan struktur yang agak rumit dan berupa lembaran bergelombang tidak beraturan. Dalam keadaan basah, tubuh buahnya licin, lentur, dan kenyal (galatinous) tetapi akan berubah menjadi kaku dengan bentuk melengkung saat tubuh buah tersebut berada dalam keadaan kering. Dalam kegiatan budiday jamur kuping, tubuh buah atau basidiocarp yang dinyatakan dewasa adalah jika basidiokarp tersebut telah mencapai ukuran kurang lebih 10 cm. Jamur kuping memiliki lebar tubuh buah yang berkisar antara 3 cm - 8 cm dengan ketebalan berkisar antara 0,1 cm - 0,2 cm.

Seperti keluarga Aucularia, jamur kuping juga memiliki basidium yang berbentuk hypobasidium atau epibasidium. Baik hypobasidium maupun epibasidium, masing-masing memiliki empat sel. Pada tahap awal, inti diploid dari calon basidium membelah menjadi dua bagian secara miosis. Setiap pembelahan inti diploid tersebut selalu diikuti dengan penyekatan basidium menjadi dua sel. Pada tahap selanjutnya, inti setiap sel diploid yang telah membelah tersebut, akan membelah kembali yang tetap diikuti dengan penyekatan masing-masing basidium sehingga membentuk hypobasidium bersel empat.

Dari setiap hypobasidium bersel empat tersebut kemudian tumbuh epibasidium yang panjang dan muncul di atas permukaan lapisan salai, dengan arah pertumbuhan sesuai dengan arah pertumbuhan hipobasidium. Pada setiap ujung epibasidium akan tumbuh penghasil basidiospora yang disebut dengan sterigmata. Pada tahap berikutnya, setelah terbentuk basidiospora, maka basidiospora tersebut tumbuh menjadi miselium jamur. Miselium jamur ini akan memenuhi seluruh permukaan media, kemudian berkembang menjadi dewasa dan dilengkapi dengan basidiokarp.

Lingkungan Hidup Jamur Kuping

Keistimewaan jamur kuping adalah dapat tumbuh di daerah yang bersuhu dingin hingga bersuhu panas. Pada daerah tersebut, jamur kuping dapat ditemukan sepanjang tahun. Jamur kuping dapat tumbuh dan berkembang pada kisaran suhu antara 12°C hingga 36° C. Namun, suhu optimal untuk pertumbuhan dan perkembangannya adalah 26°C-28°C. Di Indonesia, Philipina, dan Malaysia, banyak ditemukan jamur kuping hitam. Sementara itu, di daerah Indocina dan Thailand banyak ditemukan jenis jamur kuping merah.

Kelembaban udara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan miselium sekitar 60%-75%. Tetapi kelembaban udara yang lebih tinggi dibutuhkan untuk merangsang pertumbuhan dan pembentukan sel tubuh buah, yaitu sekitar 80%-90%. Kadar air pada media yang dibutuhkan untuk pertumbuhan miselium jamur kuping antara 60-62%. Jika kadar air pada media berada di atas 65% atau di bawah 50%, maka pertumbuhan miselium akan mengalami hambatan. Oleh karena itu, pada budidaya jamur kuping harus dijaga agar kelembaban media tetap dalam kondisi optimal untuk pertumbuhannya.

Miselium jamur kuping akan tumbuh optimal jika berada dalam keadaan gelap dengan kisaran pH media antara 3-7. Namun, miselium tersebut akan tumbuh optimal pada media yang memiliki tingkat keasaman antara 4,5-5,5. Berbeda dengan miselium, tubuh buah jamur kuping akan tumbuh didaerah bercahaya dan membutuhkan cahaya matahari yang digunakan untuk menopang pertumbuhannya. Tetapi penyinaran sinar matahari langsung yang menembus permukaan tubuh buah tersebut justru akan mengakibatkan kerusakan dan kelayuan. Penyinaran yang dibutuhkan sehingga pertumbuhan tubuh buahnya akan terbentuk dengan normal adalah di bawah 50 lux dengan sifat penyinaran yang menyebar atau diffuse light.

Pada habitat alaminya, jamur kuping biasa ditemukan pada berbagai macam jenis kayu. Namun, petumbuhan tersebut akan lebih optimal jika berada pada kayu yang telah lapung di daerah yang berketinggian antara 600-800 mdpl terutama pada suhu 20°C-30°C dengan kelembaban udara 80-90%. Jamur kuping biasa ditemukan pada tempat-tempat yang teduh atau tempat yang tidak terkena pancaran sinar matahari langsung, dengan sirkulasi udara yang lancar dan hembusan angin sepoi-sepoi basah, serta tempat yang memiliki kandungan oksigen cukup tinggi. Jamur kuping merupakan jenis tanaman saprofit yang bersifat aerob, yaitu membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya. Daerah yang memiliki sirkulasi udara lancar biasanya banyak ditemukan jamur kuping, karena kebutuhan oksigen pada daerah tersebut dapat tercukupi. Jika pasokan oksigen terbatas atau terhambat, maka pembentukan dan pertumbuhan tubuh buahnya akan mengalami hambatan. Selain oksigen, untuk menopang pertumbuhan miselium dan tubuh buahnya, maka dibutuhkan nutrisi yang terkandung pada media tumbuhnya.

---------------------------------------------------------------------------------------------

KANDUNGAN DAN MANFAAT JAMUR TIRAM


Jamur tiram merupakan salah satu bahan makanan yang sedang naik daun. Kandungan gizinya yang tinggi, serta manfaat jamur tiram yang sangat baik untuk kesehatan menjadikannya sebagai bahan pangan yang mulai banyak diburu masyarakat. Selain kandungan dan manfaat yang begitu banyak bagi kesehatan, jamur tiram juga merupakan salah satu komoditas pertanian yang dalam proses produksi tidak menggunakan pupuk kimia sintetis, sehingga komoditas ini tergolong bebas dari serapan bahan kimia sintetis. 

Selain itu, dalam proses produksinya, jamur tiram juga tidak terlalu banyak terkontaminasi oleh paparan pestisida, karena memang penanggulangan hama dan penyakitnya sangat sedikit melibatkan pestisida, bahkan banyak diantara pembudidaya jamur tiram yang tidak melibatkan pestisida untuk menangani serangan hama penyakit.

Disamping proses produksinya yang relatif rendah atau bahkan tidak menggunakan bahan kimia, jamur tiram juga memiliki sifat yang dapat menyerap racun, sehingga tidak perlu dihawatirkan lagi terhadap paparan bahan kimia pada bahan pangan ini.

Kandungan gizi yang terdapat pada jamur tiram sangat tinggi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kementrian Industri Thailand, dalam 100 gram jamur tiram segar mengandung protein 5.94 gram, karbohidrat 50.59 gram, serat 1.56 gram, lemak 0.17 gram, kalori 45.65 kj, zat bese 1.9 mg, kalsium 8.9 mg, vitamin B1 0.75 mg, vitamin B2 0.75 mg, vitamin V 12.4 mg, dan forfos17 mg. Pada hasil penelitian lain, dilaporkan bahwa kandungan logam pada jamur tiram jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan oleh Fruit Product Order and Prevention of Food Adulteration Act tahun 1954.

Kandungan gizi yang sangat lengkap tersebut menjadikan jamur tiram memiliki kualitas gizi yang lebih baik jika dibandingkan dengan daging ayam. Oleh karena itu, komoditas ini diharapkan mampu menjadi alternatif bahan pangan masa depan. Disamping nilai gizinya yang tinggi, jamur tiram juga mudah dimasa dan diolah sesuai dengan selera. Bahan pangan ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai lauk maupun sayur. Jamur tiram juga bisa disajikan dengan menu apapun, karena memang sifatnya yang sangat fleksibel untuk diolah sebagai makanan.

Jamur Tiram Untuk Pengobatan Berbagai Penyakit


Selain sebagai sumber gizi yang baik bagi tubuh, jamur tiram juga berkhasiat untuk pengobatan berbagai macam penyakit. Khasiat penyembuhan pada jamur tiram tersebut menjadikannya sering dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit berat pada manusia. Misalnya penyakit kolesterol tinggi, lever, diabetes, anemia, serta digunakan sebagai antiviral dan antikanker. Dengan kandungan seratnya yang tinggi, yaitu sekitar 1.56%, jamur tiram sangat baik untuk meningkatkan sistem pencernaan bahkan bisa digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan dan membantu program diet penurunan berat badan.

Jamur tiram sebagai sumber protein alternatif

Kandungan protein jamur tiram sangat lengkat dengan 9 asam amino esensial. Bahkan kandungan protein pada jamur tiram kering mencapai 10.5-30.4% yang artinya kandungan protein tersebut jauh lebih tinggi dibanding bahan pakan lain seperti beras yang hanya 7.3% berat kering dan gandum 13.2% berat kering. Bahkan kandungan protein jamur tiram ini bisa lebih tinggi dari susu sapi yang memiliki kandungan protein 25.2%. Oleh karena itu, jamur tiram dapat dimanfaatkan sebagai sumber protein alternatif.

Jamur tiram sebagai suplemen dalam program diet

Kandungan seratnya yang sangat tinggi, yaitu sekitar 1.56% berat basah atau 7.4-24.6 berat kering, menjadikan jamur tiram sangat cocok dijadikan sebagai menu dalam program diet. Kandungan serat berupa lignoselulosa memiliki manfaat yang sangat besar untuk meningkatkan aktivitas sistem pencernaan.

Jamur tiram bagi penderita kolesterol tinggi

Jamur tiram memiliki nilai gizi yang setara dengan daging. Namun, jamur tiram memiliki kelebihan lain, yaitu tidak mengandung kolesterol jahat yang berbahaya bagi kesehatan. Pendapat ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh United States Drugs and Administration. Lembaga tersebut melakukan penelitian pada tikus. Dengan pemberian jamur tiram selama tiga minggu berturut-turut, kadar kolesterol dalam serum turun hingga 40%. Hal ini merupakan kabar gembira bagi penderita kolesterol. Dengan mengkonsumsi jamur tiram, asupan gizi bagi tubuh tetap terpenuhi, tetapi tetap aman terhadap kadar kolesterol. Bahkan jika dikonsumsi secara rutin, jamur tiram dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

Jamur tiram sebagai antitumor dan antikanker

Jamur tiram memiliki kandungan pluran dalam jumlah yang cukup tinggi. Senyawa pluran tersebut diyakini dapat berfungsi sebagai antitumor dan antioksidan. Sehingga mengkonsumsi jamur tiram secara rutin juga dapat mencegah serangan penyakit kanker.

Jamur tiram untuk melawan flu dan hawa dingin

Beberapa ahli merekomendasikan jamur sebagai makanan super yang sangat berperan dalam menjaga kesehatan tubuh. Mengkonsumsi jamur secara rutin dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit flu dan memiliki ketahanan pada hawa dingin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar