Rabu, 13 Mei 2015

Budidaya Cabe Rawit

Cara Menanam Dan Budidaya Cabe Rawit
Anda sering mendengar istilah kecil-kecil cabe rawit? Artinya adalah kecil-kecil tapi mempunyai kemampuan yang luarbiasa. Jika sampai dibuat istilah seperti itu tentu cabe rawit mempunyai tempat yang khas di hati orang Indonesia. Cabe rawit merupakan jenis cabe yang memiliki wujud paling kecil tetapi mempunyai tingkat kepedasan yang cukup tinggi dan mengalahkan jenis cabe yang berukuran besar. Tanaman ini sangat mudah dibudidayakan dan perawatannya juga sederhana. Tanaman ini juga relatif tahan terhadap cuaca, hama, dan penyakit dibanding jenis cabe besar atau cabe keriting. Bila dilihat di pasaran, harganya juga relatif diatas cabai jenis lain. Jika Anda ingin membudidayakannya, berikut adalah panduan lengkapnya:

Pembenihan dan Pembibitan

Pertama-tama pilihlah benih cabe rawit yang unggul dengan tingkat kepedasan yang cukup. Benih bisa dibeli atau dari seleksi buah cabe rawit yang sudah ditanam sebelumnya. Benih yang bagus biasanya diambil dari hasil panen ke-4 sampai ke-6. Pilih benih cabe rawit dari indukan yang sehat, berdaun dan buah lebat, serta pohon yang kuat. Cari buah yang mulus dan bebas dari penyakit dan hama. Biarkan buah menua dan mengering di pohon. Petik dan potong secara membujur kulit buahnya, ambil biji hanya bagian tengahnya saja. Selanjutnya rendam benih dalam air dan buang biji yang mengambang, kemudian jemur biji tersebut hingga kering selama 3 hari. Semaikan sekitar 0,5 kg benih pada polybag semai . Beri naungan untuk menghindari terik matahari dan hujan secara langsung.
Usahakan polybag yang berukuran 5×10 cm dengan media persemaian 3/4 bagiannya. Campurkan tanah, arang sekam, dan kompos dengan perbandingan 1:1:1 sebagai media persemaiannya. Sebelum disemai, rendam benih selama 6 jam kemudian tanam benih sedalam 0,5 cm lalu tutup dengan media tanam tipis-tipis. Lakukan penyiraman setiap pagi dan sore hari. Bibit akan mulai tumbuh pada hari ke-7 dan baru bisa dipindah setelah muncul 4-6 helai daun atau sekitar umur 1-1,5 bulan.

Pengolahan Lahan

Pertama-tama lakukan pengolahan tanah dengan mencangkul atau membajak lahan sedalam 40 cm, tambahkan dolomit 1-4 ton/hektar jika kondisi tanah terlalu asam. Buat bedengan dengan lebar 100-110 cm dengan tinggi 30-40 cm dan panjang disesuaikan luas lahan. Atur jarak tanam antar bedengan pada ukuran 60 cm. Berikan pupuk dasar dari campuran pupuk kompos/pupuk kandang sebanyak 15-20 ton/hektar. Tambahkan Urea, SP-36, dan KCl jika tanah kurang subur. Tanam cabe rawit di lubang tanam dengan jarak 50-60 cm. Lubang tanam dibuat dua baris setiap bedengan dengan jarak antar baris 60 cm. Tanam bibit beserta tanah dalam polybag semai kemudian siram dengan air untuk menjaga kelembaban lahan tanamnya. Penanaman sebaiknya dilakukan saat pagi atau sore hari.

Perawatan

Lakukan penyiraman saat lahan terlihat kering saja. Pengairan diberikan dengan takaran secukupnya agar tanaman tidak membusuk. Jika ingin melakukan pengairan lahan secara luas, lakukan setiap 2 minggu sekali saja. Lakukan pemupukan susulan setelah berumur 1 bulan setelah tanam dan setiap selesai panen. Berikan pupuk cair yang telah diencerkan sebanyak 100 ml untuk setiap tanaman atau kompos sebanyak 500-700 gr. Jika ingin hasilnya lebih maksimal, tambahkan Urea dan NPK sebagai pupuk tambahan. Jangan lupa lakukan penyiangan secara berkala untuk menjaga agar nutrisi bisa terserap maksimal.

Pemanenan

Cabe rawit sudah bisa dipanen setelah masuk umur 2,5-3 bulan setelah tanam. Panen bisa berlangsung selama 6 bulan atau lebih. Sedangkan umur cabe rawit bisa mencapai umur 24 bulan. Dalam semusim panen cabe rawit bisa dipetik 15-18 kali. Rata-rata hasil panen yang dihasilkan adalah 30 ton/hektar. Lakukan pemanenan saat pagi hari, petik buah beserta tangkainya agar buah bisa awet.

Selasa, 12 Mei 2015

Budidaya Anggur

Cara Menanam Dan Budidaya Anggur
Anggur merupakan tanaman buah yang sangat banyak ditanam sebagai tanaman kebun. Tanaman ini berbuah dalam gerombol setiap satu batang buah. Anggur memiliki beberapa jenis, yang umum dan sering kita jumpai yaitu anggur merah, anggur hitam, dan anggur hijau. Semua jenis anggur tersebut dapat langsung dikonsumsi saat sudah masak, namun di beberapa belahan dunia, anggur bisa dijadikan wine yang semakin lama usia wine, maka semakin mahal pula harganya. Meskipun disini tidak begitu populer untuk dibuat wine, namun anggur juga bisa digunakan sebagai bahan minuman segar, jus, buah kaleng, sampai minuman kemasan. Nah tentunya peluang usaha ini sangat besar celah yang bisa dimasuki untuk berbisnis. Jika Anda tertarik, berikut adalah panduannya:

Persiapan Lahan

Pertama-tama bersihkan lahan dari gulma dan rumput liar, kemudian cangkul/bajak agar tanah menjadi gembur. Lakukan pengapuran pada tanah ber-pH rendah dengan dosis 5 ton/ha. Jangan lupa buat saluran pembuangan air irigasi/drainase agar lahan tidak menggenang. Buat lubang tanam 60x60x50 cm dengan jarak tanam 3 x 3 m. Diamkan selama 2-4 minggu sebelum masa tanam. Campurkan tanah, pupuk kandang, pasir dengan perbandingan 1:1:2.

Penyiapan Bibit

Bibit yang sudah siap tanam adalah bibit yang berumur 1,5-2 bulan dengan panjang akarnya 5-10 cm. Bibit tumbuh sehat memiliki dua tunas. Rata-rata kebutuhan bibit per hektar bisa sampai 500-900 batang tergantung jarak tanam. Lakukan adaptasi pada bibit yang berusia satu bulan sebelum tanam.

Penanaman

Bibit yang sudah siap kemudian ditanam pada akhir musim hujan (April-Juni). Bibit ditanam dengan cara ditancapkan kedalam media tanam sedalam 5-10 cm kemudian ditekan agar bibit tidak rubuh.

Perawatan

Pengairan dilakukan 1-2 kali sehari pada tanaman muda dan 3 hari sekali pada tanaman dewasa. Pengairan dihentikan 3 minggu sebelum pemangkasan dan 2-3 hari setelah pemangkasan bisa mulai diairi kembali. Pengairan bisa dilakukan saat setelah pemupukan dan dihentikan saat akan dilakukan pemetikan buah. Lakukan pendangiran/penggemburan tanah sebulan sekali. Berikan pupuk secara melingkar pada radius 25 cm dari batang, kemudian tutup dan airi sekitarnya. Pemupukan bisa diberikan pupuk organik mauun buatan seperti urea, TSP, dan NPK.

Pembuatan Rambatan

Buat rambatan dari kayu/bambu dengan ketinggian 2-3,5 m lalu beri anyaman kawat atau bisa juga bilah bambu dengan jarak 40 cm. Bisa juga rambatan dibuat berbentuk pagar dengan jarak antar tiang 3-5 m dan ketinggian 150-200 cm dengan dihubungkan kawat mendatar 2-3 jajar. Selain itu juga bisa dibuat model perdu dengan tiang kayu dan pada bagian atasnya dipasang penyangga sepanjang 2 m dan lebar 2 m. Pemasangan sebelum pemangkas berlangsung.
J

Pemangkasan

Lakukan pemangkasan pada batang pokok, cabang primer, cabang sekunder, dan cabang tersier pada tanaman yang sudah berusia 1 tahun. Setelah 2 minggu cabang yang memiliki panjang 1 meter segera dipangkas ujungnya agar tumbuh tunas baru, lalukan pemotongan pada cabang yang sama dua kali selama waktu dua minggu. Ciri cabang siap dipangkas adalah cabang yang berujung tunas mudah patah, bila dipangkas keluar air, dan cabang berwarna coklat. Mata tunas vegetatif bentuknya runcing dan mata tunas generatif bentuknya tumpul. Pangkas pendek mata tunas, sisakan 1-2 mata. Pangkas sedang tunas, sisakan 3-6 mata. Pangkas panjangtunas, sisakan 7 atau lebih mata

Pengelolaan Bunga Dan Buah

Pemangkasan pembuahan dilakukan 2 kali setahun pada bulan Maret – April dan Juli – Agustus. Pemangkasan dilakukan pada cabang tersier umur 1 tahun. Pangkas dan sisakan 4-10 mata tunas dan untuk cabang yang kurang subur sisakan 1-3 mata tunas. Selanjutnya cabang/ranting sisa pemangkasan diatur di para-para/jaringan kawat lalu diikat dengan tali. Lakukan penjarangan buah pada dompolan 50% – 60 % saat ukuran buah masih sebesar biji asam pada butir-butir buah yang berhimpitan, bertangkai panjang, abnormal, dan rusak dengan menggunakan gunting kecil yang steril dan tajam. Beri atap plastik transparan di atas para-para dan bungkus buah dengan kantong plastik/kertas semen saat hujan tiba.

Panen

Panen bisa diakukan setelah umur 1 tahun dan setelahnya bisa dipanen 1-2 kali setahun (tergantung proses pangkas buah).

Minggu, 10 Mei 2015

Budidaya Ayam Bangkok

Cara Beternak Dan Budidaya Ayam Bangkok (BK)
Ayam bangkok atau biasa disebut ayam BK merupakan salah satu jenis ayam yang dipelihara untuk diadu. Aduan yang dimaksud tentu adalah aduan fisik atau bertarung. Ayam BK petarung yang digunakan sudah pasti ayam jantannya/ayam jagonya. Satu ekor ayam jantan BK aduan bisa mencapai jutaan rupiah, belum lagi yang sering juara, bisa menembus harga ratusan juta rupiah. Sedangkan anakan dari pejantan aduan bisa bernilai ratusan ribu. Tentu hal inilah yang bisa kita manfaatkan sebagai peluang usaha sampingan yang menjanjikan. Pemeliharaannya juga hampir bisa dikatakan mudah. Anda hanya perlu mengikuti panduan berikut ini:

Pemilihan Indukan

Pemilihan indukan yang unggul sangat mempengaruhi hasil anakan yang unggul pula. Dalam memilih indukan unggul sebaiknya dipilih pejantan yang bersayap rapat ke arah badan dengan paruh melengkung dan berukuran cukup panjang, tulang lehernya rapat, kokokan yang mantap dan nyaring. Bila dilihat dari badannya bulat, berkaki dan sisik kering/keras, bulu indah dan mengkilat, berjari kaki panjang, dan gaya bertarungnya menyerang sekitar kepala dan leher lawan. Sedangkan untuk Betina yang bagus dicari yang berjari kaki halus dan panjang, tidak berpenyakit atau pernah sakit sejak menetas. Matanya menjorok ke dalam dan bersih, memiliki tulang di bawah pangkal ekor sekitar 3-4 jari, dan akan lebih bagus lagi jika indukan mempunyai taji. Usahakan indukan sudah berumur 1,5 tahun dengan pejantan sudah sekali ganti bulu dan betina sudah tiga kali bertelur.

Perkandangan

Kandang bisa dibuat dalam dua alternatif. Pertama adalah kandang umbaran, atau dibiarkan bebas dengan hanya dibuat pagar tinggi menggunakan jaring atau pagar bambu saja. Usahakan ukuran kandang satu meter persegi per ekor, sesuaikan dengan jumlah ayam yang dipelihara. Kedua adalah kandang kurungan (bisa panggung/kurung) biasanya digunakan untuk tahap pembesaran dan pemisahan antara pejantan dan betina agar lebih fokus pada perkembangannya. Usahakan agar kandang memiliki luas satu meter persegi per ekor dengan ketinggian tutup kandang minimal delapan puluh sentimeter.

Pemeliharaan & Pakan

Tidak ada pemeliharaan khusus selain selalu dijaga kebersihan dan kesehatannya. Sedangkan untuk makanan dapat diberikan protein berupa cacahan ikan atau daging, biji-bijian seperti beras merah, jagung, atau gabah, air minum, dedaunan dari sayuran segar misalkan bayam, sawi, kangkung, toge, dll. Jika ingin maksimal berikan pakan 5 kg jagung halus + 3 kg konsentrat ayam petelur + 2 kg dedak atau bekatul kemudian dicampur menjadi satu dengan air.

Pemanenan

Setelah proses kawin berhasil, biasanya ayam akan bertelur setelah seminggu kemudian. Selanjutnya telur akan dierami selama tiga minggu dan setelah itu telur akan menetaskan anakan ayam BK. Jika jumlah telur diatas 20 butir dalam satu kandang indukan yang keluar bersamaan, tetaskan dalam inkubator.

Sabtu, 09 Mei 2015

Teknik Okulasi Pada Tanaman

Cara Okulasi Pada Tanaman
Selain perbanyakan secara cangkok, ada beberapa teknik perbanyakan yang lain, misalnya okulasi.
Okulasi adalah teknik perbanyakan tanaman unggul menggunakan mata/atau bakal pucuk suatu tanaman dan ditempel pada tanaman lain. Tujuannya agar tanaman yang diambil buah atau bunganya bisa bermacam-macam meski dalam satu pohon. Tanaman yang bisa dan sering dibuat perbanyakannya melalui okulasi adalah bougenvile dan rambutan. Nah berikut ini adalah langkah yang Anda harus lakukan untuk okulasi:

Memilih mata tunas

Kunci keberhasilan okulasi yang paling pokok adalah pemilihan mata tunas yang baik dan tepat, pilih yang berpotensi tumbuh. Ciri-cirinya mata tunas sudah keluar tunas kecil atau yang hampir bertunas kecil. Teknik lain adalah perompesan/pelerengan, yaitu dengan memangkas habis daun pada pucuk pohon. Fungsi perompesan/pelerengan daun agar tunas baru cepat tumbuh dan bisa dipakai untuk okulasi.

Cara menyayat

Setelah memilih mata tunas yang tepat, teknik meyayat juga sangat penting bagi keberhasilan okulasi. Sayatan tidak boleh mengenai pohon induk bahkan kambiumnya juga tak boleh hilang. Kambium berfungsi untuk jaringan angkut makanan dari daun ke tubuh tanaman dan jaringan perekat tunas baru. Jika kambium hilang maka suplai makanan ke tunas baru akan terganggu dan akibatnya tunas tidak bakal tumbuh. Sebaliknya pada kulit mata tunas tempel tak boleh ada kayu yang tertinggal. Setelah mata tunas tempel siap kemudian sayat pohon indukdengan pisau tajam dan steril dengan rapi kemudian letakkan mata tunas baru pada sayatan pohon induk.

Cara mengikat

Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengikat mata tunas baru, menempelnya juga tidak boleh sembarangan, harus rapat sampai udara tak bisa masuk ke tempelan. Ikatan tidak boleh terlalu kencang atau terlalu longgar dengan kulit mata tunas menempel dengan sempurna. Dalam mengikat, mata tunas boleh ditutup boleh tidak, mata tunas yang tertutup bisa mencegah gangguan dari luarseperti air tetapi tetap dengan ikatan pas supaya tunas bisa tumbuh. Sedangkan mata tunas yang tidak ditutup harus dijaga dari kemasukan air yang bisa menyebabkan pembusukan.

Kecepatan kerja

Okulasi harus dilakukan dengan cepat, sayatan mata tempel dan sayatan di pohon induk tidak boleh terkena udara terlalu lama, karena kambium di dalamnya bisa kering. Maka dari itu penting agar mempersiapkan semua alat dan bahan terlebih dahulu. Ada baiknya siapkan dulu mata tempel setelahnya baru sayat batang induk. Lakukan di tempat teduh agar kambium tidak cepat kering dan sambungan terhindar dari kemasukan air.

Teknik Okulasi Pada Tanaman

Cara Okulasi Pada Tanaman
Selain perbanyakan secara cangkok, ada beberapa teknik perbanyakan yang lain, misalnya okulasi.
Okulasi adalah teknik perbanyakan tanaman unggul menggunakan mata/atau bakal pucuk suatu tanaman dan ditempel pada tanaman lain. Tujuannya agar tanaman yang diambil buah atau bunganya bisa bermacam-macam meski dalam satu pohon. Tanaman yang bisa dan sering dibuat perbanyakannya melalui okulasi adalah bougenvile dan rambutan. Nah berikut ini adalah langkah yang Anda harus lakukan untuk okulasi:

Memilih mata tunas

Kunci keberhasilan okulasi yang paling pokok adalah pemilihan mata tunas yang baik dan tepat, pilih yang berpotensi tumbuh. Ciri-cirinya mata tunas sudah keluar tunas kecil atau yang hampir bertunas kecil. Teknik lain adalah perompesan/pelerengan, yaitu dengan memangkas habis daun pada pucuk pohon. Fungsi perompesan/pelerengan daun agar tunas baru cepat tumbuh dan bisa dipakai untuk okulasi.

Cara menyayat

Setelah memilih mata tunas yang tepat, teknik meyayat juga sangat penting bagi keberhasilan okulasi. Sayatan tidak boleh mengenai pohon induk bahkan kambiumnya juga tak boleh hilang. Kambium berfungsi untuk jaringan angkut makanan dari daun ke tubuh tanaman dan jaringan perekat tunas baru. Jika kambium hilang maka suplai makanan ke tunas baru akan terganggu dan akibatnya tunas tidak bakal tumbuh. Sebaliknya pada kulit mata tunas tempel tak boleh ada kayu yang tertinggal. Setelah mata tunas tempel siap kemudian sayat pohon indukdengan pisau tajam dan steril dengan rapi kemudian letakkan mata tunas baru pada sayatan pohon induk.

Cara mengikat

Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengikat mata tunas baru, menempelnya juga tidak boleh sembarangan, harus rapat sampai udara tak bisa masuk ke tempelan. Ikatan tidak boleh terlalu kencang atau terlalu longgar dengan kulit mata tunas menempel dengan sempurna. Dalam mengikat, mata tunas boleh ditutup boleh tidak, mata tunas yang tertutup bisa mencegah gangguan dari luarseperti air tetapi tetap dengan ikatan pas supaya tunas bisa tumbuh. Sedangkan mata tunas yang tidak ditutup harus dijaga dari kemasukan air yang bisa menyebabkan pembusukan.

Kecepatan kerja

Okulasi harus dilakukan dengan cepat, sayatan mata tempel dan sayatan di pohon induk tidak boleh terkena udara terlalu lama, karena kambium di dalamnya bisa kering. Maka dari itu penting agar mempersiapkan semua alat dan bahan terlebih dahulu. Ada baiknya siapkan dulu mata tempel setelahnya baru sayat batang induk. Lakukan di tempat teduh agar kambium tidak cepat kering dan sambungan terhindar dari kemasukan air.

Teknik Okulasi Pada Tanaman

Cara Okulasi Pada Tanaman
Selain perbanyakan secara cangkok, ada beberapa teknik perbanyakan yang lain, misalnya okulasi.
Okulasi adalah teknik perbanyakan tanaman unggul menggunakan mata/atau bakal pucuk suatu tanaman dan ditempel pada tanaman lain. Tujuannya agar tanaman yang diambil buah atau bunganya bisa bermacam-macam meski dalam satu pohon. Tanaman yang bisa dan sering dibuat perbanyakannya melalui okulasi adalah bougenvile dan rambutan. Nah berikut ini adalah langkah yang Anda harus lakukan untuk okulasi:

Memilih mata tunas

Kunci keberhasilan okulasi yang paling pokok adalah pemilihan mata tunas yang baik dan tepat, pilih yang berpotensi tumbuh. Ciri-cirinya mata tunas sudah keluar tunas kecil atau yang hampir bertunas kecil. Teknik lain adalah perompesan/pelerengan, yaitu dengan memangkas habis daun pada pucuk pohon. Fungsi perompesan/pelerengan daun agar tunas baru cepat tumbuh dan bisa dipakai untuk okulasi.

Cara menyayat

Setelah memilih mata tunas yang tepat, teknik meyayat juga sangat penting bagi keberhasilan okulasi. Sayatan tidak boleh mengenai pohon induk bahkan kambiumnya juga tak boleh hilang. Kambium berfungsi untuk jaringan angkut makanan dari daun ke tubuh tanaman dan jaringan perekat tunas baru. Jika kambium hilang maka suplai makanan ke tunas baru akan terganggu dan akibatnya tunas tidak bakal tumbuh. Sebaliknya pada kulit mata tunas tempel tak boleh ada kayu yang tertinggal. Setelah mata tunas tempel siap kemudian sayat pohon indukdengan pisau tajam dan steril dengan rapi kemudian letakkan mata tunas baru pada sayatan pohon induk.

Cara mengikat

Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengikat mata tunas baru, menempelnya juga tidak boleh sembarangan, harus rapat sampai udara tak bisa masuk ke tempelan. Ikatan tidak boleh terlalu kencang atau terlalu longgar dengan kulit mata tunas menempel dengan sempurna. Dalam mengikat, mata tunas boleh ditutup boleh tidak, mata tunas yang tertutup bisa mencegah gangguan dari luarseperti air tetapi tetap dengan ikatan pas supaya tunas bisa tumbuh. Sedangkan mata tunas yang tidak ditutup harus dijaga dari kemasukan air yang bisa menyebabkan pembusukan.

Kecepatan kerja

Okulasi harus dilakukan dengan cepat, sayatan mata tempel dan sayatan di pohon induk tidak boleh terkena udara terlalu lama, karena kambium di dalamnya bisa kering. Maka dari itu penting agar mempersiapkan semua alat dan bahan terlebih dahulu. Ada baiknya siapkan dulu mata tempel setelahnya baru sayat batang induk. Lakukan di tempat teduh agar kambium tidak cepat kering dan sambungan terhindar dari kemasukan air.

Jumat, 08 Mei 2015

Budidaya Kangkung Air

Cara Budidaya Kangkung Air
Kangkung sudah menjadi bahan santapan yang wajib bila kita berbicara tentang lauk makan siang. Rasanya yang enak, bergizi, dan berserat tinggi sangat cocok untuk memenuhi nutrisi dalam tubuh. Hal ini yang dijadikan alasan banyak rumah makan yang menyediakan berbagai macam menu olahan kangkung, diantaranya adalah cah kangkung, sayur asam, sayur bening, rujak petis, dll. Kebutuhan akan sayuran yang meningkat tiap tahunnya adalah peluang usaha yang dapat kita manfaatkan. Lalu mengapa Anda tidak menanam kangkung di lahan yang Anda miliki?Budidaya kangkung tidaklah sulit bahkan sangat mudah sehingga Anda dapat langsung mempraktekkannya di lahan Anda sendiri.

Syarat Tumbuh Kangkung Air

Kangkung air adalah jenis sayuran yang ditanam di lahan berair semisal rawa. Perbedaannya dengan kangkung darat adalah kangkung air memiliki batang berwarna hijau besar dengan daun lebar berujung bulat dan berbunga ungu. Kangkung air bisa tumbuh dan hidup di dataran tinggi maupun dataran rendah asalkan kandungan airnya tercukupi. Kangkung air juga membutuhkan banyak sinar matahari dan lahan yang subur dan kaya akan zat organik terutama di daerah genangan air yang bisa tersimpan lama, bebas dari rumput dan gulma dan hama pengganggu seperi ulat, kutu daun, dan penyakit daun putih.

Menanam Kangkung Air

Petama-tama siapkan lahan sekitar 3 minggu sebelum ditanami dengan cara di bajak atau dicangkul dengan diberikan kompos/pupuk kandang sebelum diolah agar lahan subur dan siap ditanami dengan dosis sekitar 10 ton/hektar. Kemudian genangi dengan air dengan ketinggian air sekitar 5 cm.Buat bedengan dengan ukuran 2 x 1 meter dengan kedalaman 30 cm.

Pembibitan

Kangkung air cara pembibitannya adalah dengan stek batang, Anda dapat memilih bibit kangkung di pasar atau langsung membelinya dari petani. Pilih bibit yang berkualitas, yaitu bibit dengan panjang sekitar 20-30 cm.

Penanaman

Penanaman sebaiknya dilakukan saat pagi atau sore hari saat matahari tidak terlalu terik. Tancapkan batang bibit dengan jarak 1,5 x 1,5 cm. Penanaman saat musim hujan tidak perlu penambahan air, sebaliknya saat kemarau diperlukan penambahan air sebelum tanam. Pastikan Tanah dalam keadaan subur dan gembur sebelum ditanami, bila kurang dapat ditambahkan pupuk beberapa minggu sebelum tanam.

Penyiraman dan Pemupukan

Jangan lupa lakukan penyiraman dan pemupukan secara berkala.Saat cuaca sedang panas terik dan kering, penyiraman bisa sampai 2x sehari saat pagi hari dan sore hari. Sedangkan untuk pupuk, Anda dapat menambahkan pupuk urea setelah dua minggu setelah tanam. Pemantauan terhadap hama dan penyakit juga penting, basmi secara hayati agar predator alami tidak ikut mati.

Pemanenan

Masa panenan dapat dimulai setelah masuk usia 1,5 minggu setelah tanam. Rata-rata hasil panen per hektar bisa mencapai 10 ton

Kamis, 07 Mei 2015

Budidaya Labu Siam

Cara Menanam Dan Budidaya Labu Siam
Labu siam adalah sejenis buah yang tumbuh merambat yang dikonsumsi daging buahnya sebagai bahan dasar makanan. Sebenarnya labu siam masih tergolong anggota labu-labuan yang juga famili tanaman merambat seperti waluh, melon, dan blewah. Namun tidak seperti waluh, melon, ataupun blewah, labu siam hanya memiliki besar dua kali kepalan tangan dengan bentuk membulat. Kulit luarnya beralur begitupun dengan pembagian ruang di dalam buahnya. Labu siam juga memiliki kulit yang cukup tipis dan penuh dengan tonjolan yang tidak beraturan. Uniknya lagi, tanaman ini akan mengeluarkan getah jika kulit buahnya dikupas. Maka penting sekali agar melakukan perendaman sebelum labu siam dimasak agar masakan tidak tercampur getah. Selain dikonsumsi sebagai sayur, labu siam juga bisa dijadikan lalapan sebagai teman makan Anda. Jika Anda tertarik membudidayakannya, maka berikut adalah panduannya:

Pengolahan Tanah

Pertama-tama lakukan pengolah tanah dengan cara membalik tanah dan menyeimbangkan unsur haranya dengan menaburi pupuk kandang/kompos dan membajak/mencangkul lahan yang akan ditanami labu siam.Buat guludan dan saluran drainase berupa parit agar memudahkan dalam pengairan dan mencegah genangan air yang adapat membuat tanaman busuk. Sediakan para-para dari kayu atau bambu setinggi 2 meter dengan lebar dan panjang bisa disesuaikan dengan luas lahan. Berikan anyaman bambu di atasnya atau ramraman kawat agar penjalaran tanaman bisa sempurna dan kuat menahan buah labu siam saat pembesaran. Buat lubang tanam berukuran 40 cm x 40 cm dengan kedalaman 20 cm. Atur jarak lubang tanam 3 m x 5 m, usahakan kerapatan tanaman antara 1200-1500 tanaman per hektar lahan.

Pembibitan

Seperti umumnya tanaman merambat khusunya famili labu-labuan, labu siam diperbanyak melalui biji dalam buah. Semaikan biji labu siam di tempat lembab sampai berkecambah dan muncul tunas. Benih siap tanam jika tunas sudah memiliki panjang 30 cm.

Penanaman dan Pemeliharaan

Masukan 2-3 benih ke dalam lubang tanam yang sudah disiapkan, kemudian tutup dengan tanah. Basahi dengan sedikit air untuk menjaga kelembaban tanaman. Jaga agar areal tanam terhindar dari serangan hama, penyakit, dan gulma/rumput liar. Kontrol para-para apakah masih tetap kokoh untuk dijadikan sebagai media rambat labu siam. Bila terlihat rapuh maka segera ganti dengan kayu atau bambu yang cukup kuat. Segera lakukan penyulaman pada tanaman yang mati atau tidak tumbuh baik dengan bibit baru yang berumur sama dengan tanama yang sedang ditanam di lahan tanam. Penyulaman sudah bisa dilakukan setelah 1 minggu setelah tanam. Saat labu siam mulai tumbuh merambat/menjalar, lakukan penyiangan tahap lanjutan agar tanaman dapat tumbuh berbuah dengan maksimal. Jika sulur sudah keluar, rambat sulur pada para-para dengan benar. Tujuannya agar saat mulai berbuah nanti dapat menyanggah beban buah sehingga pohon tidak rusak dan patah. Setelah tanaman berumur 3-6 minggu, pangkasan cabang agar tunas bisa menyebar dengan baik dan buah akan tumbuh merata serta sempurna. Potong ujung cabang yang tua/tidak tumbuh agar tunas-tunas baru dapat tumbuh dan pucuk daun baru bisa tumbuh. Jaga dan hindarkan tanaman dari serangan hama dan penyakit. Gunakan pestisida dan obat jika tanaman sudah terlanjur terserang hama dan penyakit sesuai aturan pakai dan dosis yang dianjurkan.

Pemanenan

Labu siam sudah bisa dipanen setelah masuk umur 3-5 bulan setelah masa tanam. Potong tangkainya menggunakan pisau/gunting tajam, tahan dengan tangan agar jangan sampai terjatuh sebab nilai jual akan berkurang jika kulit buahnya tergoresatau rusak. Selanjutnya panen berikutnya bisa dilakukan setiap seminggu sekali. Labu siam sendiri memiliki masa produktif sampai usia 3-4 tahun masa tanam. Lakukan pembaruan pada tanaman yang sudah melewati masa produktifnya. Rata-rata perpohonnya labu siam dapat menghasilkan 500 buah atau 8-10 ton/hektar lahan per tahunnya.

Selasa, 05 Mei 2015

Budidaya Jangkrik

Cara Beternak Dan Budidaya Jangkrik
Jangkrik adalah salah satu pakan bernutrisi untuk hewan peliharaan seperti burung dan ikan hias. Tak jarang kita sebagai pemilik hewan peliharaan cukup sulit mendapatkan jangkrik di toko hewan atau pasar burung karena kehabisan stok. Selain itu rutinitas dan pekerjaan sering membuat kita tidak punya waktu untuk mencari jangkrik sendiri. Masalah kesulitan pakan ini dapat diatasi dengan beternak jangrik sendiri di rumah. Ya, beternak jangkrik. Berikut adalah tahap-tahap beternak dan budidaya jangkrik di rumah:
1. Mempersiapkan kandang khusus untuk beternak jangkrik
Untuk kandang ternakan sebaiknya disiapkan dua kandang; satu untuk tempat pemeliharaan, dan satunya lagi untuk tempat perkawinan (reproduksi). Kotak bisa kita buat sendiri dari bahan kayu, tripleks, kaca, atau membelinya. Sebuah kotak berukuran 53 liter bisa menampung sebanyak 500 ekor jangkrik. Akan lebih baik bila kotak terbuat dari bahan yang licin agar jangkrik tidak merayap keluar melalui dinding kandang.
2. Meletakkan alas untuk tumbuh kembang jangkrik
Tubuh kembang jangkrik ternakan akan baik apabila kandang diberi alas berupa vermikulit atau pasir. Bahan tersebut mudah didapatkan di toko hewan atau pasar burung. Tuangkan alas berupa vermikulit atau pasir kedalam kotak dengan ketinggian sekitar 2 inchi dari dasar kotak. Alas berfungsi sebagai tempat berkembangbiak jangkrik betina dan menjaga kandang tetap kering. Jika dalam kotak terdapat jangkrik yang banyak, setidaknya ganti alas dengan yang baru setiap 1 hingga 6 bulan sekali.
3. Membeli bibit jangkrik
Untuk yang masih pemula dan sedang belajar beternak jangkrik, cobalah dengan 30-50 ekor jangkrik dahulu. Namun jika serius ingin beternak jangkrik, belilah bibit diatas 50 ekor dengan komposisi jumlah jangkrik betina lebih banyak dari jangkrik jantan. Jangkrik betina bisa dikenali dari sayapnya yang lebih sempurna dan ekor (ovipositor) yang lebih panjang untuk meletakkan telur kedalam tanah. Sedangkan jangkrik jantan mempunyai sayap yang kurang sempurna dan ekor yang lebih pendek berjumlah dua.
4. Memberi pakan jangkrik

Berilah pakan berkala sebanyak 2-3 kali sehari sesuai jumlah jangkrik yang diternakkan dalam setiap kandang. Pakan bisa didapatkan di toko hewan atau di pasar burung atau dengan pakan yang mudah kita jumpai seperti sayuran, buah, gaplek, atau bekatul. Letakkan beberapa wadah air di dalam kandang untuk minum jangkrik, usahakan tidak memilih wadah yang bisa membuat basah kandang.

5. Mengontrol suhu kandang secara berkala
Tahap terpenting dalam budidaya jangkrik adalah menjaga suhu tetap hangat. Suhu hangat sangat dibutuhkan untuk membantu proses penetasan telur. Oleh karena itu penting untuk meletakkan kandang di tempat yang kering dan hangat dengan suhu terbaik antara 27-32 derajat celcius. Pemanas ruangan atau lampu juga dapat digunakan untuk menjaga suhu kandang agar tetap hangat.
6. Mengawinkan dan membiakkan jangkrik
Setelah masa waktu pemeliharaan selama kurang lebih 2 minggu, jangkrik siap dikawinkan dan dikembangbiakkan dalam kandang perkawinan dengan jumlah betina lebih banyak dari jantan. Setelah sehari, pisahkan indukan dan telur hasil perkawinan indukan dikandang berbeda untuk proses inkubasi. Agar mentas jaga suhu antara 27-32 derajat celcius. Telur yang di inkubasi dengan baik akan menetas setelah 2 minggu. Jangkrik-jangkrik kecil akan keluar dari dalam pasir. Kemudian setelah cukup besar, letakkan anakan jangkrik ke dalam kotak pemeliharaan baru hingga siap panen. Dengan begitu kita bisa mengatasi kesulitan pakan, menekan biaya pakan, bahkan bisa kita jadikan bisnis yang menjanjikan disaat pakan jangkrik langka dan harga yang relatif mahal.

Budidaya Jangkrik

Cara Beternak Dan Budidaya Jangkrik
Jangkrik adalah salah satu pakan bernutrisi untuk hewan peliharaan seperti burung dan ikan hias. Tak jarang kita sebagai pemilik hewan peliharaan cukup sulit mendapatkan jangkrik di toko hewan atau pasar burung karena kehabisan stok. Selain itu rutinitas dan pekerjaan sering membuat kita tidak punya waktu untuk mencari jangkrik sendiri. Masalah kesulitan pakan ini dapat diatasi dengan beternak jangrik sendiri di rumah. Ya, beternak jangkrik. Berikut adalah tahap-tahap beternak dan budidaya jangkrik di rumah:
1. Mempersiapkan kandang khusus untuk beternak jangkrik
Untuk kandang ternakan sebaiknya disiapkan dua kandang; satu untuk tempat pemeliharaan, dan satunya lagi untuk tempat perkawinan (reproduksi). Kotak bisa kita buat sendiri dari bahan kayu, tripleks, kaca, atau membelinya. Sebuah kotak berukuran 53 liter bisa menampung sebanyak 500 ekor jangkrik. Akan lebih baik bila kotak terbuat dari bahan yang licin agar jangkrik tidak merayap keluar melalui dinding kandang.
2. Meletakkan alas untuk tumbuh kembang jangkrik
Tubuh kembang jangkrik ternakan akan baik apabila kandang diberi alas berupa vermikulit atau pasir. Bahan tersebut mudah didapatkan di toko hewan atau pasar burung. Tuangkan alas berupa vermikulit atau pasir kedalam kotak dengan ketinggian sekitar 2 inchi dari dasar kotak. Alas berfungsi sebagai tempat berkembangbiak jangkrik betina dan menjaga kandang tetap kering. Jika dalam kotak terdapat jangkrik yang banyak, setidaknya ganti alas dengan yang baru setiap 1 hingga 6 bulan sekali.
3. Membeli bibit jangkrik
Untuk yang masih pemula dan sedang belajar beternak jangkrik, cobalah dengan 30-50 ekor jangkrik dahulu. Namun jika serius ingin beternak jangkrik, belilah bibit diatas 50 ekor dengan komposisi jumlah jangkrik betina lebih banyak dari jangkrik jantan. Jangkrik betina bisa dikenali dari sayapnya yang lebih sempurna dan ekor (ovipositor) yang lebih panjang untuk meletakkan telur kedalam tanah. Sedangkan jangkrik jantan mempunyai sayap yang kurang sempurna dan ekor yang lebih pendek berjumlah dua.
4. Memberi pakan jangkrik

Berilah pakan berkala sebanyak 2-3 kali sehari sesuai jumlah jangkrik yang diternakkan dalam setiap kandang. Pakan bisa didapatkan di toko hewan atau di pasar burung atau dengan pakan yang mudah kita jumpai seperti sayuran, buah, gaplek, atau bekatul. Letakkan beberapa wadah air di dalam kandang untuk minum jangkrik, usahakan tidak memilih wadah yang bisa membuat basah kandang.

5. Mengontrol suhu kandang secara berkala
Tahap terpenting dalam budidaya jangkrik adalah menjaga suhu tetap hangat. Suhu hangat sangat dibutuhkan untuk membantu proses penetasan telur. Oleh karena itu penting untuk meletakkan kandang di tempat yang kering dan hangat dengan suhu terbaik antara 27-32 derajat celcius. Pemanas ruangan atau lampu juga dapat digunakan untuk menjaga suhu kandang agar tetap hangat.
6. Mengawinkan dan membiakkan jangkrik
Setelah masa waktu pemeliharaan selama kurang lebih 2 minggu, jangkrik siap dikawinkan dan dikembangbiakkan dalam kandang perkawinan dengan jumlah betina lebih banyak dari jantan. Setelah sehari, pisahkan indukan dan telur hasil perkawinan indukan dikandang berbeda untuk proses inkubasi. Agar mentas jaga suhu antara 27-32 derajat celcius. Telur yang di inkubasi dengan baik akan menetas setelah 2 minggu. Jangkrik-jangkrik kecil akan keluar dari dalam pasir. Kemudian setelah cukup besar, letakkan anakan jangkrik ke dalam kotak pemeliharaan baru hingga siap panen. Dengan begitu kita bisa mengatasi kesulitan pakan, menekan biaya pakan, bahkan bisa kita jadikan bisnis yang menjanjikan disaat pakan jangkrik langka dan harga yang relatif mahal.

Budidaya Jeruk Pamelo

Cara Menanam Dan Budidaya Jeruk Pamelo
Jeruk merupakan tanaman buah yang mengandung vitamin C cukup tinggi. Seperti yang sudah kita ketahui, vitamin C mampu mencegah penyakit rabun senja dan sariawan. Jeruk sendiri terdiri dari beberapa jenis yakni jeruk manis, jeruk purut, jeruk lemon, jeruk nipis, dan tentunya jeruk pamelo. Jika dilihat dari peluangnya, untuk pengembangan budidaya di sektor jeruk pamelo masih kurang, sehingga peluang usaha masih terbuka lebar bagi siapa saja yang berniat menekuninya. Selain itu jeruk pamelo sendiri sudah mulai banyak diminati oleh konsumen baik dari dalam maupun luar negeri dalam bentuk segar maupun olahan. Meskipun potensi dan peluang usaha jeruk pamelo menjanjikan, namun hal ini masih belum didukung oleh peningkatan di proses produksi dan mutu hasil panen. Oleh karena itu penting sekali untuk mempelajari teknik budidaya yang benar dan efisien. Berikut adalah panduan untuk budidaya jeruk pamelo dengan baik dan efisien:

Penanaman

Pertama-tama buatlah lubang tanam dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm. Pisahkan tanah bagian atas (30 cm dari permukaan) disebelah kiri lubang tanam dan tanah bagian bawah (lebih dari 30 cm) disebelah kanan lubang tanam. Diamkan selama satu bulan, kemudian tanah lapisan bawah dicampur dengan pupuk kandang/kompos dengan perbandingan 1:1. Campur sampai merata sempurna, setelah itu timbun kedalam lubang tanam yang sudah disiapkan sebelumnya. Usahakan penanaman dilakukan saat musim hujan sehingga benih mendapat pengairan yang cukup dan tumbuh baik. Pertama-tama siapkan bibit yang akan ditanam, pilih bibit dari cabang pohon yang berbuah besar dan lebat. Lakukan pencangkokan kemudian setelah tumbuh akar pindahkan ke polibag semai, rawat samapai bibit layak tanam. Jika sudah siap maka sobek polibag dan angkat beserta tanah di polibag semainya. Hati-hati jangan sampai perakarannya rusak atau patah. Berikutnya masukkan benih ke dalam lubang tanam dan timbun kembali dengan tanah bagian atas sambil dipadatkan dengan tangan agar tanah kuat menahan pohon. Jangan lupa tancapkan 1-2 ajir untuk tambahan penopang tepai hati-hati menancapkannya, jangan sampai merusak perakaran. Siram secukupnya secara berkala setiap dua kali sehari saat pagi dan sore hari. Buat parit kecil melingkar disekitar tanaman jeruk untuk meletakkan pupuk kandang dan disusul pupuk buatan. Selanjutnya parit ditutup kembali dengan tanah bekas galian tadi.

Perawatan Tanaman

Pemupukan pada tahun pertama dan kedua dengan pupuk kandang di tepi tajuk sedalam 15 cm. Pada tahun berikutnya pupuk kandang pupuk kimia masukkan ke dalam lubang tugal atau parit sedalam 10-15 cm lalu tutup dengan tanah. Lakukan juga pemupukan mikro/pupuk POC disemprotkan pada daun saat pagi hari sebanyak 2-3 kali saat pertunasan. Lakukan pengairan saat masuk 3 masa krisis, yakni: 1.) Saat tanaman mulai aktif melakukan pertumbuhan vegetatif 0-3 tahun. 2.) Saat pertunasan dan menjelang pembungaan. 3.) Saat mulai pembungaan sampai pembentukan buah jeruk. Kurangi air saat menjelang pematangan buah sampai setelah panen sekitar 3 bulan.

Pemanenan

Pemanenan bisa diakukan setelah masuk umur 7-8 bulan sejak bunga mekar. Potong tangkai buah sekitar 2 cm dari pangkal buah dengan gunting atau pisau tajam. Setelah itu lakukan pemangkasan agar keluar tunas baru dan pertumbuhan yang baik.

Senin, 04 Mei 2015

Budidaya Semangka

Cara Menanam Dan Budidaya Semangka
Semangka adalah tanaman merambat sejenis perdu yang dikonsumsi buahnya sebagai pencuci mulut dalam hidangan masakan. Semangka sebenarnya masih termasuk keluarga melon, blewah, waluh. Namun semangka mempunyai karakteristik sendiri. Buahnya mempunyai kulit mulus berbentuk bulat atau lonjong. Daging buahnya berwarna merah menyala dengan biji di dalam buanya kecil dan banyak. Biloa dibandingkan dengan buah merambat yang lainnya, semangka mempunyai kandungan air yang sangat banyak. Hal itulah yang membuat semangka sangat segar bila dimakan saat setelah makan dan cuaca panas. Bila dilihat dari kepopulerannya maka semangka bisa dijadikan peluang usaha untuk menambah penghasilan keluarga. Jika Anda ingin belajar cara menanamnya, berikut adalah panduan selengkapnya:

Persiapan Lahan

Buatlah bedengan selebar 1 m dengan ketinggian tanah 30 cm. Atur jarak antar lubang tanam sejaum 100-120 cm. Berikan pupuk kandang sebanyak 3 kg per bedengan dengan panjang 2 m. Biarkan selama 1-2 minggu lalu berikan sedikit kapur pertanian jika tanah terlalu asam kemudian campur secara merata. Dalam satu bedengan bisa ditanam satu atau dua baris larikan bibit dengan cara tanam zigzag.

Pembibitan dan Persemaian

Pertama-tama carilah bibit yang unggul dari biji yang banyak dijual di toko pertanian. Rendam biji dalam air slama 6-8 jam kemudian semaikan dalam media semai dari campuran tanah, pupuk kandang/kompos, dan pasir dengan perbandingan 1:1:1. Rawat dan siram secara rutin sampai keluar 2-3 daun (12-14 hari) baru bibit sudah siap dipindah ke lahan tanam. Sebaiknya pindahkan saat sore hari dengan plastik polybag tidak ikut ditanam.

Penanaman

Penaman sebaiknya dilakukan sore hari saat matahari tidak terik. Panas matahari berlebih bisa mematikan tanaman muda. Masukkan setiap lubang tanam dengan satu atau dua bibit. Siram secara berkala setiap pagi da sore hari selama 2 minggu berturut-turut. Berikan pemupukan dasar saat 3 hari sebelum tanam. Setelah itu 7-10 hari dengan Urea, ZA, dan NPK dengan dosis 1:1:1 pada jarak 10-15 cm. Setelah 14 harinya lagi berikan pupuk yang sama dengan jarak 20 cm. Selanjunya setelah 14 hari diberi perlakuan yang sama lagi. Begitupun setelahnya lagi, 10-14 hari setelah pemupukan sebelumnya dilakukan pemupukan lagi. Pupuk dapat diberikan 80-90% dari dosis tersebut.

Pemeliharaan

Lakukan penyuluran ranting agar tanaman semangka berbuah lebat dan sehat. Jika terjadi serangan hama maka bisa langsung terlihat dan bisa cepat ditangani. Selanjutnya yang tak kalah penting adalah pendangiran saat tanaman terserang gulma dan rumput liar. Berikan alas jerami pada buah yang sudah tumbuh agar nantinya warna buah tidak jelek karena terkena tanah secara langsung. Berikan pengairan secara berkala saat tanaman mulai kekeringan dan cuaca sangat panas. Ingat, pengairan dilakukan secukupnya janngan sampai tergenang, karena tanaman bisa membusuk. Lakukan juga penyerbukan dan perempelan batang sulur agar pembuahan bisa terkonsentrasi pada beberapa buah yang masih tersisa di pohon. Buah yang tidak optimal harus segera dibuang sehingga untuk setiap pohon hanya dibiarkan tumbuh 1-2 buah besar atau 3-4 buah sedang. Jauhkan dari hama dan penyakit. Jika terlanjur terserang hama penyakit gunakan pestisida dan obat sesuai dosis dan aturan yang tepat.

Panen

Semangka sudah bisa dipanen pada umur 65-70 hari setelah tanam atau 70-75 hari setelah tanam jika di dataran rendah. Untuk hasil panen rata-rata bisa mencapai 25-30 ton per hektar.