Rabu, 11 Maret 2015

BUDIDAYA PISANG MAS


SYARAT TUMBUH
Tanaman pisang dapat tumbuh di daerah tropis, baik dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian tidak lebih dari 1.600 m di atas permukaan laut (dpl). Suhu optimum untuk pertumbuhan adalah 27°C, dan suhu maksimumnya 38°C, dengan keasaman tanah (pH) 4,5-7,5. Curah hujan yang optimum untuk pertumbuhan tanaman pisang berkisar antara 2000-2500 mm/tahun atau paling baik 100 mm/bulan. Apabila suatu daerah mempunyai bulan kering berturut-turut melebihi 3 bulan, maka tanaman pisang memerlukan tambahan pengairan agar dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik.
Iklim Yang cocok untuk tanaman pisang
a. Iklim tropis basah, lembab dan panas mendukung pertumbuhan pisang. Namun demikian pisang masih dapat tumbuh di daerah subtropis.
b. Kecepatan angin tidak terlalu tinggi.
c. Curah hujan optimal adalah 1.520 - 3.800 mm/tahun dengan 2 bulan kering.
Media Tanam
a. Sebaiknya pisang ditanam di tanah berhumus dengan pemupukan.
b. Air harus selalu tersedia tetapi tidak menggenang.
c. Pisang tidak hidup pada tanah yang mengandung garam 0,07%.
Ketinggian Tempat
Dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000 m dpl. Pisang ambon, nangka dan tanduk tumbuh baik sampai ketinggian 1.000 m dpl

TEKNOLOGI BUDIDAYA
Pembibitan
Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan usahatani pisang adalah tersedianya bibit yang berkualitas, yaitu bibit yang bebas hama dan penyakit, serta sehat. Selain itu, jumlahnya harus cukup dan jenis pisangnya sesuai dengan yang diinginkan.
Untuk menyediakan bibit pisang, dapat memanfaatkan rumpun pisang yang sehat. Bibit bisa diperoleh dari tunas, anakan, bonggol, dan bit yang diperbanyak secara tradisional maupun kultur jaringan. Teknologi pembibitan dengan kultur jaringan memerlukan biaya investasi awal yang besar, sehingga pembibitan secara sederhana dipandang masih layak untuk diterapkan.
Ada tiga macam cara perbanyakan bibit pisang secara sederhana, yaitu :
1. Perbanyakan dengan anakan
a. Bibit ini berasal dari pemisahan anakan untuk langsung ditanam di kebun. Bahan yang paling baik digunakan adalah anakan pedang (tinggi 41-100 cm), daunnya berbentuk seperti pedang dengan ujung runcing. Anakan rebung (24-40 cm) kurang baik jika ditanam langsung, karena bonggolnya masih lunak dan belum berdaun, sehingga mudah mengalami kekeringan. Sedangkan anakan dewasa (tinggi > 100 cm) terlalu berat dalam pengangkutan dan kurang tahan terhadap cekaman lingkungan, karena telah memiliki daun sempurna.
b. Bibit anakan setelah dipisahkan harus langsung ditanam. Jika terlambat akan meningkatkan serangan hama penggerek dan kematian di kebun. Apabila pada saat tanam kekurangan air dalam waktu yang cukup lama, bibit akan layu dan mati bagian batangnya, tetapi bonggol yang tertimbun dalam tanah masih mampu untuk tumbuh dan memulai pertumbuhannya kembali, membentuk bonggol baru di atas bonggol yang lama.
c. Untuk menghindari kejadian tersebut, sebelum menanam, anakan dipotong 5 cm di atas leher bonggol dan cara menanamnya ditimbun 5 cm di bawah permukaan tanah.

2. Perbanyakan dari bit anakan/mini bit
Bahan yang digunakan adalah anakan pisang yang berdiameter 7-12 cm atau tingginya 40-150 cm (anakan pedang sampai anakan dewasa). Cara membuatnya adalah sebagai berikut :
a. Pemisahan anakan dari rumpun dilakukan dengan hati-hati menggunakan linggis, sehingga kondisi bonggol masih utuh.
b. Bonggol dibersihkan dari akar dan tanah yang menempel, kemudian dipotong 1 cm di atas leher bonggol. Titik tumbuh di pusat bonggol dikorek dengan lebar dan dalam ± 3 cm menggunakan pisau yang runcing dan bersih.
c. Rendam dalam air hangat dengan suhu 55°C yang telah dicampur fungisida dengan dosis 2 gr/liter air selama 15 menit, kemudian ditiriskan. Untuk menghindari serangan hama pada saat perendaman, dapat juga disertai pemberian insektisida sesuai dosis yang dianjurkan.
d. Untuk merangsang munculnya tunas, bonggol disemai dalam bedengan, disusun secara berjajar dengan bagian titik tumbuh tetap mengarah ke atas. Masing-masing bonggol diberi jarak 5 cm, kemudian ditimbun dengan campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang setebal ± 5 cm. Penimbunan dilakukan selama 3-5 minggu atau sampai tumbuh tunasnya. Selama penimbunan, perlu dijaga kelembabannya dengan penyiraman setiap hari, terutama bila tidak ada hujan.
e. Bila tunas telah tumbuh dan telah mempunyai 1-2 lembar daun, bonggol diangkat dari timbunan, kemudian dibelah searah membujur dari permukaan atas bonggol sampai dasar sebanyak tunas yang tumbuh. Bila bonggol terlalu besar dapat dikurangi dengan menipiskan potongan di kiri dan kanan tunas.
f. Tunas hasil belahan (bit) disemai di polybag ukuran 20 cm x 30 cm, yang berisi media tanam campuran tanah dan pupuk kandang (1:1), kemudian diletakkan di tempat teduh/naungan.
g. Setelah berumur 1 bulan, bibit dipindahkan ke tempat terbuka, dan siap ditanam di lapang setelah bibit berumur 2 bulan.
h. Perawatan yang utama adalah penyiraman untuk menjaga kelembaban tanah. Pemupukan dilakukan 2 minggu sekali dengan menggunakan Urea 2 gr/liter air dengan cara dikocor.

3. Bonggol dari tanaman yang sudah dipanen
a. Bonggol diangkat dari tanah dengan hati-hati agar mata tunas tidak rusak. Kemudian dibersihkan dari akar dan tanah yang menempel.
b. Bonggol kemudian dipotong dengan ukuran 10 cm x 10 cm menurut jumlah mata tunas. Kemudian direndam dalam air hangat dengan suhu 55°C yang telah dicampur fungisida dengan dosis 2 gr/liter air selama 15 menit, kemudian ditiriskan.
c. Bit setelah ditiriskan kemudian ditanam di polybag ukuran 20 cm x 30 cm yang berisi media tanah dan pupuk kandang 1:1. Setelah ditanam, benih diletakkan di tempat teduh/naungan selama 1 bulan, dan pada bulan kedua diletakkan di tempat terbuka.
d. Perawatan yang diperlukan adalah penyiraman untuk menjaga kelembaban tanah. Pemupukan dapat diberikan melalui pengocoran larutan pupuk Urea dengan konsentrasi 2 gr/liter air setiap 2 minggu.
e. Bibit ditanam di kebun pada umur 3-4 bulan setelah semai.

Persiapan Lahan
Lahan dibersihkan dari sisa tanaman, kemudian siapkan lubang tanam ukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm, sekitar 2 minggu hingga 1 bulan sebelum tanam. Tanah lapisan atas dipisah dengan tanah lapisan bawah. Penutupan lubang tanam dilakukan dengan memasukkan tanah lapisan bawah terlebih dahulu.

Waktu Tanam
Menanam pisang sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan, agar terhindar dari kekeringan pada awal pertumbuhan dan buah sudah siap dipanen pada saat masuk musim kemarau.
Idealnya, untuk mendapatkan produksi dan kualitas buah yang baik, penanaman pisang dilakukan 2 tahap (setahun 2 kali) dengan selisih penanaman 6 bulan. Penanaman pertama menggunakan jarak tanam yang lebar (misalnya 4 m x 4 m), kemudian penanaman tahap kedua dilakukan diantara jarak tanam yang telah ditanam. Hal ini bertujuan untuk dapat mengatur waktu panen dan pembongkaran tanaman pada tahun ke-5, 9, 13, dan 17 yang memungkinkan masih adanya panen karena penanaman yang tidak serempak.
Menanam pisang sebaiknya pada awal musim hujan agar terhindar dari kekeringan pada awal pertumbuhan dan masuk musim kemarau buah sudah siap dipanen. Idealnya untuk mendapatkan produksi dan kualitas buah yang baik, penanaman pisang dilakukan 2 tahap (setahun 2 kali) dengan selisih penanaman 6 bulan. Penanaman pertama menggunakan jarak tanam lebar (misalnya 4 m x 4 m), kemudian penanaman tahap kedua dilakukan diantara jarak tanam yang telah ditanam. Hal ini bertujuan untuk mengatur waktu panen dan pembongkaran tanaman pada tahun ke 5, 9, 13, 17 yang memungkinkan masih adanya panen karena penanaman yang tidak serempak.

Penanaman
Bila hujan telah turun dengan teratur, lakukan penanaman. Sebaiknya penanaman dilakukan pada sore hari agar bibit mendapatkan udara yang sejuk dan tidak langsung mendapatkan cahaya matahari. Lubang tanam yang telah ditimbun, digali seluas gumpalan tanah yang menutup media bibit pisang. Buka polybag bagian bawah, setelah itu bagian samping secara hati-hati. Letakkan bibit pisang secara tegak lurus. Tutup lubang tanam dengan tanah galian dan tekan sedikit disamping tanah bekas polybag, selanjutnya siram bibit secukupnya.
Jarak tanam sesuai dengan jenis pisang. Untuk jenis pisang Bas dan Barangan, jarak tanam yang digunakan adalah 2 m x 2 m. Untuk jenis pisang Ambon, Cavendish, Raja Sereh, dan Raja Nangka jarak tanam yang digunakan adalah 3 m x 3 m. Jenis pisang Kepok dan Tanduk menggunakan jarak tanam 3 m x 3 m atau 3 m x 3,5 m. Pemberian pupuk kandang pada lubang tanam dilakukan 1-2 minggu sebelum tanam.

Pemupukan
Sebelum penanaman, lubang tanam diberi pupuk kandang sebanyak 10 kg/lubang, dan dibiarkan selama 1-2 minggu. Pupuk kimia yang diberikan meliputi 350 kg Urea, 150 kg SP36, dan 150 kg KCl per hektar per tahun, atau 0,233kg Urea, 0,10 kg SP36, dan 0,10 kg KCl per tanaman. Untuk tanaman yang baru ditanam, pemupukan dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu ¼ bagian saat tanam dan sisanya dibagi 2, yaitu pada umur 3 bulan dan 6 bulan. Pupuk diletakkan pada alur dangkal berjarak 60-70 cm dari tanaman, dan ditutup tanah. Sedangkan untuk tanaman berumur 1 tahun atau lebih, pupuk diberikan 2 kali, yaitu pada awal musim hujan dan menjelang akhir musim hujan.

Pemberian Agensia Hayati Antagonis
Untuk pencegahan terhadap serangan penyakit layu, terutama yang disebabkan oleh jamur Fusarium, tanaman pisang dapat diberi agensia hayati, seperti Trichoderma sp dan Gliocladium sp. Cara pengembangannya yaitu 250 g agensia hayati (misal : Gliokompos) dicampur dengan 25 kg pupuk kandang mentah, diaduk hingga merata. Dibiarkan selama 10-15 hari di udara terbuka, dan tiap hari diaduk agar udara dapat masuk ke bagian dalam tumpukan pupuk kandang. Untuk pengembangan selanjutnya, campuran yang telah dibuat dapat dicampur lagi dengan pupuk kandang sebanyak 500 kg dan dibiarkan selama 2 minggu hingga 1 bulan di tempat teduh dalam keadaan lembab.
Pemberian di lapangan disesuaikan dengan dosis pupuk kandang, yaitu 10 kg/lubang tanam dicampur dengan tanah bekas galian lubang. Pemberian selanjutnya dilakukan pada saat tanaman berumur 3 dan 6 bulan, dengan cara menaburkannya di sekitar tanaman, dengan dosis 0,5 kg/tanaman.

Pemangkasan
Pemangkasan daun yang kering bertujuan untuk pencegahan penularan penyakit, mencegah daun-daun yang tua menutupi anakan, dan melindungi buah dari goresan daun. Pada saat pembungaan, setidaknya ada 6-8 daun sehat agar perkembangan buah menjadi maksimal. Setelah pemangkasan bunga jantan, sebaiknya tidak dilakukan pemangkasan daun lagi. Daun bekas pemangkasan dari tanaman sakit dikumpulkan dan dibakar. Selanjutnya alat pemangkas disterilkan dengan desinfektan, misalnya menggunakan Bayclean atau alkohol.

Penyiangan
Pengendalian gulma secara mekanis terutama dilakukan pada saat tanaman berumur 1 sampai 5 bulan. Setelah berumur 5 bulan, pengendalian dapat dikurangi karena kanopi tanaman dapat menekan pertumbuhan gulma. Pada saat tersebut, pengendalian gulma dapat dilakukan dengan menggunakan herbisida. Penyiangan dilakukan dengan selang waktu 2-3 bulan.
Pada daerah yang pernah terserang penyakit layu, penyiangan dianjurkan menggunakan herbisida dan tidak dianjurkan menggunakan cangkul atau kored, untuk mencegah penularan penyakit karena kontak dengan alat.

Penjarangan Anakan
Penjarangan anakan dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi jumlah anakan, menjaga jarak tanam, dan menjaga agar produksi tidak menurun. Penjarangan anakan dilakukan dengan memelihara 1 tanaman induk (umur 9 bulan), 1 anakan (umur 7 bulan), dan 1 anakan muda (umur 3 bulan), dilakukan rutin setiap 6-8 minggu. Anakan yang dipilih atau disisakan adalah anakan yang terletak pada tempat yang terbuka dan yang terletak diseberangnya.

Perawatan Tandan
Perawatan tandan dilakukan dengan membersihkan daun di sekitar tandan, terutama daun yang sudah kering. Selain itu, membuang buah pisang yang tidak sempurna, yang biasanya pada 1-2 sisir terakhir, dan diikuti dengan pemotongan bunga jantan, agar buah yang berada di atasnya dapat tumbuh dengan baik. Buah juga perlu dibungkus/dikerodong dengan kantong plastik warna biru ukuran 1 m x 45 cm. Hal ini dilakukan untuk melindungi buah dari kerusakan oleh serangga atau karena gesekan daun. Setelah dibungkus, tandan yang mempunyai masa pembuahan yang sama dapat diberi tanda (misalnya dengan tali rafia warna yang sama). Hal ini untuk menentukan waktu panen yang tepat, sehingga umur dan ukuran buah dapat seragam.
HAMA DAN PENYAKIT PISANGBeberapa penyakit utama yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas produksi tanaman pisang, diantaranya adalah penyakit layu (layu fusarium dan layu bakteri), bercak daun (Black dan Yellow Sigatoka, penyakit yang disebabkan virus terutama virus kerdil pisang (Banana Bunchy Top Virus/BBTV). Sedangkan hama yang banyak ditemukan adalah ulat penggulung daun (Erionata thrax L.), Penggerek bonggol (Cosmopolites sordidus Germar), Penggerek batang (Odoiporus longicolis (Oliv), thrips (Chaetanaphotrips signipennis) dan burik pada buah (Nacolea octasema).

Harga pisang secara umum terus mengalami kenaikan. Demikian juga harga pisang mas terutamaharga pisang mas kirana. Harga jenis pisang yang satu ini terus mengalami kenaikan yang signifikan tiap tahunnya. Kenaikan harga ini kayaknya memang tidak terlepas dari semakin tingginya permintaan akan pisang mas ini.
Ditingkat eceran supermarket harga pisang mas kirana bisa mencapai Rp.17.000,- per kilo. Hal ini tidak mengherankan karena tidak sedikit orang yang memburu pisan mas ini untuk tujuan pengobatan penyakit tertentu. Diketahui bahwa pisang mas kirana tinggi akan manfaat dan khasiat. Untuk ulasan akan khasiat dan manfaat pisang mas kirana silahkan Anda klik lik di bawah ini.
Dengan berbagai manfaat di atas itulah kenapa saat ini pisang mas kirana banyak diburu orang yang akhirnya berimbas pada semakin mahalnya harga pisang mas kirana ini.
Tingginya permintaan akan pisang mas ini, tentu ini sebagai salah satu peluang bisnis bagi kita. Kita bisa menjadi salah satu pemain atau penjual pisang mas kirana di kota kita. Apalagi harga dari pisang mas ini terus menggiurkan. Menggiurkan bagi pedagang untuk ikut ambil bagian di dalamnya sebagai penjual dan juga sangat menggiurkan bagi para pentani pisang. Petani pisang bisa meraup keuntungan yang sangat menjanjikan dari budidaya pisang mas kirana ini.
Pada artikel yang lain kita insya Allah juga akan mencoba membahas dan mengulas analisa usaha dari budidaya pisang mas kirana. Dari analisa usaha tersebut para petani atau calon pentani pisang bisa mendapat gambaran akan peluang bisnis dan peluang keuntungan dari budidaya pisang mas ini.
Namun bagi Anda yang berminat untuk ikut berbisnis Pisang Mas Kirana, kami siap bekerja sama dengan Anda untuk pengadaan buah Pisang Mas Kirana. Dapatkan penawaran harga spesial dari kami.

MANFA'AT PISANG MAS
  1. Sebagai sumber energi yang baik
    Pisang mas mengandung kalori yang mudah diserap oleh tubuh. Bangsa Lemuria sebagai nenek moyang bangsa Andonesia sejak ribuan tahun yang lalu telah terbiasa dengan konsumsi pisang, seperti pisang kepok, pisang ambon, dan tidak ketinggalan juga pisang mas.
  2. Menjaga kesetabilan tekanan darah
    Manfaaat pisang mas ini mamang tidak terlepas dari tingginya kandungan kalium yang ada pada pisang mas. Kalium alami yang terkandung pada pisang mas sudah terbukti untuk menjaga tekanan darah tetap stabil. Sebuah pisang rata-rata mengandung hingga 500 miligram kalium dan sekitar 1 miligram natrium. karena kalium memiliki efek menurunkan tekanan darah sementara natrium memiliki efek penguatan, sehingga baik untuk dikonsumsi setiap hari.
  3. Mengurangi resiko terserang stroke
    Manfaat pisang mas kirana untuk mengurangi resiko stroke juga tidak terlepas dari tingginya kandungan kalium pada pisang mas. Beberapa penelitian melaporkan bahwa mengkonsumsi 3 buah pisang terutama pisang mas sehari akan menurunkan resiko terserang stroke sebesar 21 %. Kalium yang terkandung pada pisang terutama pisang mas berfungsi untuk mengurangi tekanan darah tinggi, sehingga dengan demikian akan mengurangi penyebab utama penyakit stroke.
  4. Memperbaiki kesehatan mata
    Kandungan pisang mas akan vitamin A kurang lebih 79 - 100 UI per 100 grm pisang. Dengan Kandungan vitamin A yang cukup tinggi ini menjadikan pisang mas terutama pisang mas kirana sangat bagus untuk menjaga kesehatan mata.
  5. Mencegah Osteoporosis
    Mengkonsumsi 6 buah pisang mas per hari akan sangat membantu dalam upaya mencegah terjadinya osteoporosis. Kandungan kalsium 7mg/100 grm pisang dan Fosfor 25 mg/100 grm pisang mas akan memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam memenuhi kebutuhan tubuh terhadap kedua meneral tersebut. Kalsium dan Fosfor termasuk penyusun utama bagi  tulang.
  6. Menyehatkan Organ Ginjal
    Mamfaat pisang mas untuk ginjal juga sangat bagus. Mengkonsumsi buah-buahan dan sayur terutama pisang (pisang mas kirana) dapat sebagai pelindung ginjal. 
  7. Mencegah Dan Mengurangi Depresi
    Buah pisang terutama pisang mas mengandung trytophan yang cukup tinggi. Senyawa ini merupakan jenis protein yang nantinya akan diubah oleh tubuh menjadi serotonin yang membantu tubuh untuk rileks, memperbaiki mood dan menaikkan perasaan bahagia serta mengurangi tingkat stress.
  8. Mengobati Penyakit Anemia
    Penyakit anemia adalah penyakit yang disebabkan oleh kurangnya kadar hemoglobin dalam darah. Pisang mas dengan kandungan zat besi yang cukup tinggi sangat baik untuk mengatasi dan mencegah penyakit anemia. Ini termasuk manfaat pisang mas yang sangat penting. Bagi para ibu yang sedang hamil sangat dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi pisang mas dan juga pisang lainnya.
  9. Mengurangi dan Mengobati Sembelit
    Pisang mas kirana kaya akan kandungan seratnya. Serat sangat besar manfaatnya dalam menormalkan sistem pencernaan sehingga sembelit pun akan menjauh dari kita.
  10. Bagus untuk penderita tukak lambung
    Pisang mas befungsi  untuk menetralkan zat asam lambung dan mengurangi iritasi dengan melapisi bagian dalam perut.

Berita terkait :

Sukses yang diraih Kelompok Tani Raja Mas Desa Kandang Tepus tak lepas dari keberadaan Pisang Mas Kirana, salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Lumajang.
Lewat surat keputusan No 516/KPTS/SR/.120/12/2005, Menteri Pertanian menyatakan Pisang Mas Kirana sebagai varietas unggulan.
Pengakuan itu lantas ditindaklanjuti Pemerintah Kabupaten Lumajang, dengan Keputusan Bupati No.188.45/408/427.12/2006 tentang varietas Pisang Mas Kirana sebagai produk unggulan Kabupaten Lumajang.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang Paiman mengatakan, faktor daya tarik Pisang Mas Kirana terletak pada penampilan yang menarik, rasanya yang manis, bentuknya yang pas untuk buah segar, dan kandungan gizi yang cukup banyak.
Dalam setiap buah pisang matang terkandung 99 kalori, protein 1,2 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 25,8 mg, serat 0,7 gram, kalsium 8 mg, fosfor 28 mg, besi 0,5 mg, vitamin A 44 RE, vitamin B 0,08 mg, vitamin C sebanyak 3 mg, dan air 72 gram.
Dengan keunggulan yang dimiliki tersebut, ditambah Pisang Mas Kirana telah mendapatkan sertifikat Prima-3 Produk Buah Segar 2009 yang aman dikonsumsi dan sertifikat Global Good Agriculture Praktice (GAP) dari Control Union Certification dari Belanda, kualitas Pisang Mas Kirana semakin diakui oleh konsumen, baik dari dalam negeri maupun internasional, seperti Malaysia, Singapura, dan Eropa.
Di sejumlah kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, Bali, dan Jogjakarta, pisang ini bahkan telah menjadi salah satu pisang kelas premium yang wajib di konsumsi oleh kalangan menengah ke atas.
Untuk mendapatkannya, cukup datang ke supermarket besar. Selain itu, Pisang Mas Kirana juga sudah menjadi sajian wajib di Istana Negara di Jakarta.
"Keunggulan lain, Pisang Mas Kirana hanya dapat tumbuh dan berbuah dengan baik di lereng Gunung Semeru,” tegas Paiman.
Saat ini, budidaya Pisang Mas Kirana dikembangkan di tiga kecamatan yang ada di lereng Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan air laut (mdpl). Yakni,  Kecamatan Senduro, Pasrujambe, dan Kecamatan Gucialit.
Luas lahannya mencapai 1.452.03 hektar atau lebih dari 95 persen dari total lahan pengembangan Pisang Mas Kirana di Lumajang.
Dari jumlah itu, lahan di Kecamatan Senduro 658,94 hektar dengan produksi 144.966 kuintal setiap tahun. Kecamatan Pasrujambe 524,15 hektar dengan produksi 115.438 kuintal, dan Kecamatan Gucialit dengan lahan 268,94 hektar dengan produksi 58.470 kuintal setiap tahun.
“Kedepan, kami akan mengembangkan area tanam Pisang Mas Kirana ke wilayah kecamatan lain, seperti Tempursari, Pronojiwo, dan Klakah,” kata Paiman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar