Sabtu, 19 September 2015

Budidaya Tanaman Lada Hitam

 - Siapa yang tidak kenal komoditas Lada atau juga dikenal dengan merica.  Gara-gara rempah inilah yang membuat kolonialisme atau penjajahan dipenjuru dunia. Lada  atau yang sering kita sebut merica adalah rempah-rempah berwujud biji-bijian yang sering kita gunakan sebagai bumbu masak. Rasanya yang khas menjadikan lada digunakan sebagai bumbu masakan karena membuat rasa menjadi lebih enak. 

Cara Budidaya Tanaman Lada Hitam

BUDIDAYA TANAMAN LADA HITAM

Provinsi Lampung adalah salah satu negara penghasil lada terbesar di Indonesia.  Indonesia mempunyai peranan penting dalam perdagangan lada di dunia. Indonesia terkenal dengan pasokan lada putih Muntok White Pepper dan lada hitam Lampung Black Pepper.
Manfaat paling utama lada yang utama adalah sebagai bumbu masak yang bisa membuat rasa masakan menjadi sedap, beraroma merangsang, dan menghangatkan badan. Karenanya di Indonesia lada digunakan bumbu khusus masakan-masakan peningkat gairah. Sementara itu di India yang masyarakatnya dikenal sangat menyukai masakan berbumbu lada, sehingga hampir sebagian besar produksi lada mereka untuk konsumsi dalam negeri. Selain untuk bumbu masak, lada bersama beberapa rempah lain dan umbi-umbian juga digunakan sebagai bahan ramuan jamu tradisional. Lada terutama lada hitam, sering pula disuling untuk diambil minyaknya. Minyak lada dengan aroma wangi yang khas ini dipergunakan untuk bahan campuran minyak wangi.

SYARAT PERTUMBUHAN

Iklim

- Curah hujan 2.000-3.000 mm/th
- Cukup sinar matahari (10 jam sehari)
- Suhu udara 20 C-34 C
- Kelembaban udara 50-100%
- Terlindung dari tiupan angin yang terlalu kencang

Media Tanam

- Subur dan kaya bahan organik
- Tidak tergenang atau terlalu kering
- pH tanah 5,5-7,0
- Warna tanah merah sampai merah kuning seperti Podsolik, Lateritic, Latosol dan Utisol
- Kandungan humus tanah sedalam 1-2,5 m
- Kelerengan/kemiringan lahan maksimal 300
- Ketinggian tempat 300-1.100 mdpl

CARA BUDIDAYA LADA ATAU MERICA


Pembibitan

- Terjamin kemurnian jenis bibitnya
- Berasal dari pohon induk yang sehat
- Bebas dari hama dan penyakit
- Berasal dari kebun induk produksi yang sudah berumur 10 bulan-3 tahun (Kebutuhan bibit  2.000 bibit tanaman perhektar)

Pengolahan Media Tanam

a. Cangkul 1, pembalikan tanah sedalam 20-30 cm
b. Taburkan kapur pertanian dan diamkan 3-4 minggu
c. Cangkul 2, haluskan dan ratakan tanah

Teknik Penanaman

-         Sistem penanaman adalah monokultur (jarak tanam 2m x 2m), tetapi juga bisa ditanam dengan tanaman lain (tumpang sari)
-         Lubang tanam dibuat limas ukuran atas 40 cm x 35 cm, bawah 40 cm x 15 cm dan kedalaman 50 cm
-         Biarkan lubang tanam 10-15 hari barulah bibit ditanam
-         Waktu penanaman sebaiknya musim penghujan atau peralihan dari musim kemarau kemusim hujan, pukul 6.30 pagi atau 16.30-18.00 sore
-         Cara penanaman : menghadapkan bagian yang ditumbuhi akar lekat kebawah, sedangkan bagian belakang (yang tidak ditumbuhi akar lekat) menghadap keatas
-         Taburkan pupuk kandang 0,75-100 gram/tanaman
-         Tutup lubang tanam dengan tanah galian bagian atas

Pemeliharaan Tanaman

-  Pengikatan Sulur Panjat
Panjatkan pada tiang panjat menggunakan tali. Ikatkan dengan dipilin dan dilipat hingga mudah lepas bila sulur tumbuh besar dan akar lekatnya sudah melekat pada tiang panjat.

-  Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan setiap 2-3 bulan sekali. Pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan.

-  Perempalan
Perempalan atau pemangkasan dilakukan pada:
a.       Batang, dahan, ranting yang tidak produktif, atau terserang hama dan penyakit.
b.      Pucuk/batang, karena tidak memiliki dahan yang produktif
c.       Batang yang sudah tua agar meremajakan tanaman menjadi muda kembali.

-  Pemupukan Susulan
Lakukan pemupukan sesua dengan aturan pupuk yang akan digunakan, biasakan dengan menggunakan pupuk organik

-  Pengairan dan Penyiraman
Pada musim kemarau penyiraman sehari sekali di sore hari. Pada musim hujan tidak boleh tergenang.

-  Pemberian Mulsa
Usia 3-5 bulan, beri mulsa alami berupa dedaunan tanaman tahunan ataupun alang-alang.

-  Penggunaan Tajar (Ajir)
Sebaiknya gunakan tajar (Ajir) mati dari bahan kayu. Pangkal tajar (Ajir) diruncingkan, bagian ujung dibuat cabang untuk menempatkan batang lada yang panjangnya telah melebihi tinggi tajar (Ajir). Panjang tajar (Ajir) 2,5-3 m..

Hama dan Penyakit

-  Hama

a. Hama Penggerek Batang (Laphobaris Piperis)
Ciri: berwarna hitam, ukuran 3-5 mm. Serangga dewasa lebih suka menyerang bunga, pucuk daun dan cabang-cabang muda. Akibat lain bila Nimfanya (serangga muda) berupa ulat akan menggerek batang dan cabang tanaman. Pengendaliannya dengan memotong cabang batang atau lakukan penyemprotan dengan bahan organik

b. Hama bunga
Ciri: Serangga dewasa berwarna hitam, sayap seperti jala, terdapat tonjolan pada punggungnya, ukuran panjang tubuh 4,5 mm dan lebar 3 mm. Gejalanya serangga dewasa/nimfanya menyerang bunga berakibat bunga rusak dan menimbulkan kegagalan pembuahan, siklus hidupnya sekitar 1 bulan. Pengendaliannya dengan  pemotongan pada tandan bunga atau lakukan penyemprotan dengan bahan organik

c. Hama buah
Ciri: serangga berwarna hijau kecoklatan, nimfanya tidak bersayap, berwarna bening dan empat kali ganti kulit. Serangga dewasa atau nimfanya menyerang buah sehingga isi buah kosong. Telurnya biasa diletakkan pada permukaan daun atau pada tandan buah, siklus hidupnya sekitar 6 bulan. Pengendaliannya dengan  musnahkan telur dipermukaan daun, cabang, dan yang ada pada tandan buah atau lakukan penyemprotan dengan bahan organik

-  Penyakit

a. Penyakit busuk pangkal batang (BPB)
Penyebab: jamur Phytopthora Palmivora Var Piperis. Gejala: awal serangan sulit diketahui. Bagian yang mulai terserang pada pangkal batang memperlihatkan garis-garis coklat kehitaman dibawah kulit batang. Daun berubah warna menjadi layu (berwarna kuning). Pencegahan : penanaman jenis lada tahan penyakit BPB

b. Penyakit kuning
Penyebab: tidak terpenuhinya berbagai persyaratan agronomis serta serangan cacing halus (Nematoda) Radhophalus similis yang mungkin berasosiasi dengan nematoda lain seperti Heterodera SP, M incognita dan Rotylenchus Similis. Gejala: menyerang akar tanaman lada, ditandai menguningnya daun lada, akar rambut mati, membusuk dan berwarna hitam. Cepat lambatnya gejala daun menguning tergantung berat ringannya infeksi dan kesuburan tanaman. Pengendalian: Pemberian pupuk kandang, pengapuran, pemupukan tepat dan seimbang

Panen

>  Ciri dan Umur Panen

Panen pertama umur tiga tahun atau kurang. Ciri-ciri: tangkainya berubah agak kuning dan sudah ada buah yang masak (berwarna kuning atau merah).

>  Cara Panen

Pemetikan dari buah bagian bawah hingga buah bagian atas, dengan mematahkan persendian tangkai buah yang ada diketiak dahan.

>  Periode Panen

Periode panen sesuai iklim setempat, jenis lada yang ditanam dan intensitas pemeliharaan

Mari Menanam Sahang / Lada

I. PENDAHULUAN
Tanaman lada termasuk tanaman rempah yang banyak dikembangkan di Indonesia. 


II. SYARAT PERTUMBUHAN
2.1. Iklim

  • Curah hujan 2.000-3.000 mm/th.
  • Cukup sinar matahari (10 jam sehari).
  • Suhu udara 200C - 34 0C.
  • Kelembaban udara 50% - 100% lengas nisbi dan optimal antara 60% - 80% RH.
  • Terlindung dari tiupan angin yang terlalu kencang.



2.2. Media Tanam

  • Subur dan kaya bahan organik
  • Tidak tergenang atau terlalu kering
  • pH tanah 5,5-7,0
  • Warna tanah merah sampai merah kuning seperti Podsolik, Lateritic, Latosol dan Utisol.
  • Kandungan humus tanah sedalam 1-2,5 m.
  • Kelerengan/kemiringan lahan maksimal ± 300.
  • Ketinggian tempat 300-1.100 m dpl.



III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
3.1. Pembibitan

  • Terjamin kemurnian jenis bibitnya
  • Berasal dari pohon induk yang sehat
  • Bebas dari hama dan penyakit
  • Berasal dari kebun induk produksi yang sudah berumur 10 bulan-3 tahun (Kebutuhan bibit ± 2.000 bibit tanaman perhektar)



3.2. Pengolahan Media Tanam
a. Cangkul 1, pembalikan tanah sedalam 20-30 cm.
b. Taburkan kapur pertanian dan diamkan 3-4 minggu.

Dosis kapur pertanian :

  • Pasir dan Lempung berpasir: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 0,9 ton/ha.
  • Lempung: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 1,7 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 0,9 ton/ha.
  • Lempung Berdebu: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 2,6 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 3,2 ton/ha.
  • Lempung Liat: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 3,4 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 4,2 ton/ha.
  • Cangkul 2, haluskan dan ratakan tanah



3.3. Teknik Penanaman

  • Sistem penanaman adalah monokultur (jarak tanam 2m x 2m). Tetapi juga bisa ditanam dengan tanaman lain.
  • Lubang tanam dibuat limas ukuran atas 40 cm x 35 cm, bawah 40 cm x 15 cm dan kedalaman 50 cm.
  • Biarkan lubang tanam 10-15 hari barulah bibit ditanam.
  • Waktu penanaman sebaiknya musim penghujan atau peralihan dari musim kemarau kemusim hujan, pukul 6.30 pagi atau 16.30-18.00 sore.
  • Cara penanaman : menghadapkan bagian yang ditumbuhi akar lekat kebawah, sedangkan bagian belakang (yang tidak ditumbuhi akar lekat) menghadap keatas.
  • Taburkan pupuk kandang 0,75-100 gram/tanaman yang sudah dicampur NATURAL GLIO.
  • Tutup lubang tanam dengan tanah galian bagian atas yang sudah dicampur pupuk dasar : NPK 20 gram/tanaman. Untuk tanah kurang subur ditambahkan 10 gram urea, 7 gram SP 36 dan 5 gram KCl per tanaman. Segera setelah ditutup, disiram SUPERNASA :
  1. Alternatif 1 : 0,5 sendok makan/ 5 lt air per tanaman.
  2. Alternatif 2 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 20 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.
  • Pemberian SUPERNASA selanjutnya dapat diberikan setiap 3 - 4 bulan sekali.



3.4. Pemeliharaan Tanaman
3.4.1. Pengikatan Sulur Panjat
Panjatkan pada tiang panjat menggunakan tali. Ikatkan dengan dipilin dan dilipat hingga mudah lepas bila sulur tumbuh besar dan akar lekatnya sudah melekat pada tiang panjat.

3.4.2. Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan setiap 2-3 bulan sekali. Pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan.

3.4.4. Perempalan
Perempalan atau pemangkasan dilakukan pada:
Batang, dahan, ranting yang tidak produktif, atau terserang hama dan penyakit.
Pucuk/batang, karena tidak memiliki dahan yang produktif
Batang yang sudah tua agar meremajakan tanaman menjadi muda kembali.




3.4.5. Pemupukan Susulan
Penyemprotan POC NASA (4-5 tutup) atau POC NASA (3- 4 tutup) + HORMONIK (1 tutup) per tangki setiap 3 - 4 minggu sekali.
Pupuk makro diberikan sebagai berikut :

Umur
(bln)
Pupuk makro (gram/pohon)

Urea
SP 36
KCl
3-4
35
15
20
4-5

35
20
25

5-6

35
25

30
6-17
35
30
35


3.4.6. Pengairan dan Penyiraman
Pada musim kemarau penyiraman sehari sekali di sore hari. Pada musim hujan tidak boleh tergenang.



3.4.7. Pemberian Mulsa
Usia 3-5 bulan, beri mulsa alami berupa dedaunan tanaman tahunan ataupun alang-alang.



3.4.8. Penggunaan Tajar ( Ajir)
Sebaiknya gunakan tajar mati dari bahan kayu. Pangkal tajar diruncingkan, bagian ujung dibuat cabang untuk menempatkan batang lada yang panjangnya telah melebihi tinggi tajar. Panjang tajar 2,5-3 m..



3.5. Hama dan Penyakit
3.5.1. Hama
a. Hama Penggerek Batang (Laphobaris Piperis)
Ciri: berwarna hitam, ukuran 3-5 mm. Serangga dewasa lebih suka menyerang bunga, pucuk daun dan cabang-cabang muda. Akibat lain bila Nimfanya (serangga muda) berupa ulat akan menggerek batang dan cabang tanaman. Pengendalian: memotong cabang batang; penyemprotan PESTONA.



b. Hama bunga
Ciri: Serangga dewasa berwarna hitam, sayap seperti jala, terdapat tonjolan pada punggungnya, ukuran panjang tubuh 4,5 mm dan lebar 3 mm. Gejala: serangga dewasa/nimfanya menyerang bunga berakibat bunga rusak dan menimbulkan kegagalan pembuahan, siklus hidupnya sekitar 1 bulan. Pengendalian: penyemprotan PESTONA, serta dapat juga dilakukan pemotongan pada tandan bunga.



c. Hama buah
Ciri: serangga berwarna hijau kecoklatan, nimfanya tidak bersayap, berwarna bening dan empat kali ganti kulit. Serangga dewasa atau nimfanya menyerang buah sehingga isi buah kosong. Telurnya biasa diletakkan pada permukaan daun atau pada tandan buah, siklus hidupnya sekitar 6 bulan. Pengendalian: musnahkan telur dipermukaan daun, cabang, dan yang ada pada tandan buah. Gunakan PESTONA.



3.5.2. Penyakit
a. Penyakit busuk pangkal batang (BPP)
Penyebab: jamur Phytopthora Palmivora Var Piperis. Gejala: awal serangan sulit diketahui. Bagian yang mulai terserang pada pangkal batang memperlihatkan garis-garis coklat kehitaman dibawah kulit batang. Daun berubah warna menjadi layu (berwarna kuning). Pencegahan : penanaman jenis lada tahan penyakit BPB. Pemberian Natural Glio sebelum dan sesudah tanam.



b. Penyakit kuning
Penyebab: tidak terpenuhinya berbagai persyaratan agronomis serta serangan cacing halus (Nematoda) Radhophalus similis yang mungkin berasosiasi dengan nematoda lain seperti Heterodera SP, M incognita dan Rotylenchus Similis. Gejala: menyerang akar tanaman lada, ditandai menguningnya daun lada, akar rambut mati, membusuk dan berwarna hitam. Cepat lambatnya gejala daun menguning tergantung berat ringannya infeksi dan kesuburan tanaman. Pengendalian: Pemberian pupuk kandang, pengapuran, pemupukan tepat dan seimbang, pemberian Natural Glio sebelum dan sesudah tanam.



Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.



3.6. Panen
3.6.1. Ciri dan Umur Panen
Panen pertama umur tiga tahun atau kurang. Ciri-ciri: tangkainya berubah agak kuning dan sudah ada buah yang masak (berwarna kuning atau merah).
3.6.2. Cara Panen
Pemetikan dari buah bagian bawah hingga buah bagian atas, dengan mematahkan persendian tangkai buah yang ada diketiak dahan.
3.6.3. Periode Panen
Periode panen sesuai iklim setempat, jenis lada yang ditanam dan intensitas pemeliharaan

Budidaya Salak Pondoh


Pemilihan Bibit
Pemilihan bibit  adalah usaha untuk mendapatkan bibit yang unggul dalam budidaya salak pondoh agar diperoleh hasil yang maksimal. Mengenai pemilihan bibit ini ada beberapa hal yang perlu kita ketahui. Cara memperoleh bibit tanaman buah-buahan pada umumnya dapat diperoleh dengan 2 cara, yaitu:
1.    Generatif
Bibit tanaman yang diperoleh dengan cara generative berasal dari biji yang dibenihkan. Cara generative ini sudah jarang dilaksanakan karena memiliki beberapa kelemahan, yaitu:
a.    Buah yang dihasilkan dalam waktu yang lama.
b.    Sifat buah yang dihasilkan akan berbeda dengan sifat induk.
c.  Hanya dilakukan jika tidak dapat dilakukan dengan cara vegetative, atau hanya dapat dikembangbiakkan dengan biji saja.
2.    Vegetatif
Bibit tanaman yang diperoleh dengan cara vegetative, tidak berasal dari biji, namun dari bagian lain dari tumbuhan. Misalnya, akar, batang, dan daun.
Keuntungan perkembang biakkan vegetative adalah:
a.    Tumbuhan hasil perkembangbiakkan cepat menghasilkan buah.
b.    Hasil buah akan sama dengan sifat induknya
c.    Sifat induk dapat dipertahankan sampai keturunan selanjutnya.
Untuk salak pondoh, cara memperoleh yang biasa digunakan adalah dengan cara pembenihan dari biji, tunas anakan, dan cangkok.
Penggunaan jenis bibit sangat berpengaruh pada kecepatan berbuah suatu tanaman. Jika bibit yang diperoleh dengan cara generative maka akan memerlukan waktu yang lama untuk dapat berbuah, yaitu sekitar 8-10 tahun. Hal itu karena tumbuhan harus memulai fase vegetative dengan menyediakan akar, batang dan daun terlebih dahulu sampai besar, baru fase generative untuk berbunga dan berbuah. Contohnya, mangga yang ditanam dari biji akan berbuah dalam umur 6 tahun, namun dengan cangkokan hanya dalam umur 3 tahun sudah dapat berbuah.
Sebaliknya, jika bibit tanaman yang kita pilih berasal dari bibit vegetative, maka tanaman akan cepat berbuah, karena tumbuhan sudah memiliki organ tubuh yang lengkap yaitu akar, batang, dan daun. Sehingga tumbuhan tinggal melaksanakan fase generative yaitu berbunga dan berbuah.
3.    Pemilihan bibit
Bila kita memperoleh bibit tanaman dengan cara membeli, kita akan merasa kecewa sebab tidak seperti apa yang kita harapkan. Hal ini terjadi karena bibit berasal dari cara generative, jadi dapat mengalami perubahan sifat. Sehingga, jika kita ingin mempertahankan sifat unggul harus didapat dari cara vegetative.
Kita tidak bisa mengetahui bagaimana cara penjual memperoleh bibit, maka sebaiknya kita membeli pada pedagang yang dapat dipercaya, dan yang sudah kita kenal dengan baik.
Selain itu, ada cara yang lain yaitu dengan membeli bibit pada pedagang yang sudah bersertifikat sehingga ada jaminan mutunya. Tujuan sertifikasi ini untuk melindungi konsumen dari kerugian yang mungkin  dapat dialaminya. Sebab bila kita salah dalam pemilihan bibit ini, kita akan mengalami kerugian waktu, tenaga , dan biaya.
B.    Pengolahan Tanah
Proses pengolahan tanah harus direncanakan dengan baik, yaitu meliputi:
1.    Pembuatan saluran
Saluran di sekitar kebun dibuat untuk saluran air di musim hujan, dan untuk mengairi kebun di musim kemarau.
2.    Pengaturan jarak tanam
Pengaturan jarak tanam antara system penanaman monokultur berbeda dengan polikultur. Sistem monokultur adalah system penanaman yang hanya menanam satu jenis tanaman dalam satu areal. Jarak yang dipakai untuk menanam salak pondoh adalah 2 x 2 meter, dengan jumlah tanaman 1.800 rumpun untuk tiap hektarenya.
Sedangkan system polikultur adalah menanam areal kebun dengan beberapa jenis tanaman. Untuk system ini, jarak tanam antara tanaman yang satu dengan yang lain adalah 1,5 x 1,5 meter. Selain itu, ada tambahan bahwa untuk tanah yang subur, jarak tanam antara tumbuhan satu dengan yang lain lebih luas dibandingkan tanah yang kritis.


3.    Pembuatan lubang tanam

Setelah kita tentukan jarak tanam antara tumbuhan salak yang satu dengan yang lain, maka kita sekarang mulai membuat lubang tanam. Ukuran lubang tanam adalah 50 x 50 x 50 cm atau 75 x 75 x 75 cm. Pada saat membuat lubang tanam, sebaiknya dipisahkan antara tanah yang di bagian atas dan tanah bagian bawah.
Setelah pembuatan lubang selesai, lubang dibiarkan dahulu selama 3 minggu agar terkena sinar matahari. Selain itu, kedalaman lubang ditambahkan pupuk kandang atau pupuk kompos kira-kira 15 kg. Masukkan kembali tanah yang telah berisi pupuk, tunggu selama 1 minggu baru dapat ditanami dengan tanaman salak pondoh
C. Penanaman
Langkah selanjutnya setelah pengolahan tanah adalah penanaman bibit salak pondoh, yang dilakasanakan pada awal musim hujan yaitu sekitar bulan Nopember. Sebab selain udara yang sejuk, juga tersedianya air yang cukup pada musim hujan, sehingga tumbuhan salak pondoh cepat tumbuh dengan baik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada penanaman bibit salak pondoh adalah:
1.    Waktu tanam
Seperti telah dijelaskan di depan, bahwa waktu untuk penanaman bibit salak pondoh yang baik adalah pada awal musim penghujan, yaitu sekitar bulan November. Pada saat itu masih tersedia cukup air yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembang biakkan salak pondoh.
Selain itu, juga untuk menghemat tenaga penyiraman, karena lingkungan tempat hidup tanaman salak pondoh sudah basah oleh air hujan.
2.    Jumlah bibit
Jika bibit salak pondoh yang merupakan hasil perbanyakan dari biji,, di tiap lubang tanam diberi 2 rumpun, sebab kita tidak tahu jenis kalamin dari tiap rumpun tanaman salak pondoh tersebut. Jadi untuk persiapan agar tanaman salak pondoh dapat berbuah.
Namun, jika bibit tanaman salak pondoh berasal dari bi it cangkokan, maka untuk setiap lubang tanam hanya diberi satu rumpun bibit tanaman salak pondoh, karena jenis kelamin induknya sudah diketahui sebelumnya.
Cara penanaman bibit salak pondoh:
a.    Keluarka bibit dari kantong plastic/polybag.
b.    Masukkan dalam lubang tanam yang telah tersedia.
c.    Timbun dengan tanah yang sudah bercaampur dengan pupuk.
d.    Tambahkan ajir di sekeliling tanaman salak pondoh agar tidak roboh oleh angin.
e.    Pangkaslah sebagian daunnya kurang lebih sebanyak 75%, dengan tujuan untuk mengurangi penguapan.
f.    Hati-hati dalam menanam bibit salak pondoh, jangan sampai akarnya rusak sebab tumbuhan tersebut akan mati.
g.    Jangan mencampur jenis bibit salak pondoh yang satu dengan yang lain. Jika dicampur akan menyebabkan terjadinya perkawinan silang, sehingga yang didapat adalah buah salak yang berbeda dari tanaman induknya atau tidak seperti yang kita harapkan.
Pemeliharaan tanaman salak pondoh terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1.    Penyulaman
Penyulaman adalah kegiatan untuk mengganti bibit tanaman salak yang sudah ditanam, biasanya terjadi karena beberapa alas an, yaitu:
a.    Bibit tanaman salak pondoh yang sudah ditanam mati.
b.    Bibit tanaman salak pondoh terhambat atau lambat pertumbuhannya/tidak sama seperti yang lain.
c.    Bibit tanaman salak tidak sesuai yang diingiinkan, misalnya perbandingan antara salak pondoh yang jantan dan yang betina tidak seimbang.
d.    Tanaman dapat diketahui jenis kelaminnya setelah salak pondoh tersebut berbunga.
Penggantian bibit atau penyulaman ini, sebaiknya dengan menggunakan bibit yang sehat, umurnya sama, dan berbuah banyak. Waktu penyulaman pada awal musim hujan agar kita tidak repot menyiraminya dan cepat tumbuh pohon salak pondohnya.
Cara pengambilan bibit untuk penyulaman dilakukan dengan cara putar, yaitu dengan membongkar bibit bersama tanahnya, lalu dibersihkan agar akar dapat tumbuh baik dan terbebas dari rayap.
Tahap-tahap pembongkaran tanaman salak pondoh yang sudah dewasa, yaitu:
a.    Ikat pelepah tanaman salak pondoh dengan tali yang kuat.
b.    Tanaman salak pondoh ditopang dengan bamboo agar tidak roboh.
c.    Pembomgkaran tanaman dilakukan dengan jarak dari pangkal pohon sejauh 20 cm
d.    Potong akar sebanyak 75%, dan sisakan sebanyak 25% agar tanaman tidak mati.
e.    Isilah lubang galian dengan pupuk kandang atau pupuk kompos, dengan perbandingan 1:1.
f.    Bongkar dan pindahkan tanaman dengan hati-hati agar tanaman salak pondoh tidak rusak.
g.    Angkut dan masukkan pada tempat penanaman, jangan lupa beri ajir atau penyangga agar tidak roboh.
2.    Pemupukan
Seperti makhluk hidup yang lain, salak pondoh juga memerlukan makanan yang berguna untuk pertumbuhan sampai menghasilkan buah. Zat makanan tumbuhan berasal dari dalam tanah, yang diambil oleh akar lewat pembuluh kayu di bawa ke daun untuk fotosintesis, dan hasilnya kemudian diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan oleh pembuluh tapis.
Tujuan pemberian pupuk adalah agar tumbuhan menjadi:
a.    Tumbuh dengan baik dan subur, karena tersedianya unsure hara di dalam tanah secara lengkap.
b.    Sehat, tidak mengalami gangguan, baik hama ataupun penyakit karena kekurangan salah satu unsure.
c.    Berproduksi dengan banyak. Produksi yang banyak dapat terwujud jika tanaman salak pondoh dalam keadaan subur dan sehat.
Macam-macam pupuk yang dapat dipakai untuk tanaman, yaitu:
a.    Pupuk alamiah: pupuk kandang dan pupuk kompos.
b.    Pupuk buatan:Urea, NPK, TSP, KCL, ZA.
Sedangkan pupuk yang dipakai  untuk tanaman salak pondoh adalah pupuk kandang atau kompos dan NPK (pupuk buatan yang terdiri dari unsure natrium, kalium dan fospat)
Tujuan pemberian pupuk kandang agar kesuburan tanah dan struktur tanah tetap terjaga dengan ukuran 15 kg untuk tiap rumpun tanaman salak pondoh selama setahun sekali. Sedangkan pemakaian pupuk buatan atau organic yang berupa NPK (Natrium kalium Fospat),  dan campurkan antara urea, TSP dan KCL, dengan perbandingan 1 : 1 : 1.


3.    Penggemburan tanah

Penggemburan tanah adalah usaha untuk menjaga agar tanah tetap gembur. Tanah yang gembur mempermudah akar untuk bernapas dan dapat bergerak dengan leluasa untuk mencari sumber air atau sumber makanan, sehingga tumbuhan salk pondoh dapat tumbuh dengan subur. Selain itu, dapat merangsang tumbuhnya tunas baru yang dapat menjadi tunas anakan untuk bibit tanaman salak pondoh yang baru. Penggemburan dilakukan pada waktu pemberian pupuk. Penggemburan dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak akar tanaman salak pondoh induk maupun tunas anakan yang sudah mulai tumbuh.
Hasil penggemburan dapat diletakkan disekitar tanaman salak pondoh, sehingga tanamannya menjadi lebih kokoh dan merangsang tumbuhnya tunas baru. Jangan menimbun tanah terlalu tinggi dan tanahnya jangan dipadatkan, sebab akar akan kesulitan dalam mengambil makanan yang lebih luas dan mengalami kesulitan dalam bernapas. Hal ini akan menyebabkan beberapa masalah pada tumbuhan salak pondoh, antara lain:
a.    Pertumbuhan yang terjadi sacara tidak sempurna.
b.    Waktu berproduksi yang lebih lambat dibandingkan dengan yang lain.
c.    Bila berproduksi, didapatkan hasil yang sedikit dan mutu tidak seperti yang diharapkan.
4.    Penyiangan
Penyiangan adalah kegiatan pembuangan rumput liar di sekitar tanaman salak pondoh. Kegiatan ini dilakukan agar pertumbuhan salak pondoh adalah saat pemberian pupuk yang pertama, yaitu dilakukan sekitar 6 bulan pertama umur tanaman.
Untuk seterusnya, kegiatyan penyiangan dilakukan secara rutin tiap 4 bulan sekali. Tujuan penyiangan bagi tanaman salak pondoh adalah untuk:
a.    Menjaga kestabilan tanah
b.    Menjaga kesuburan tanah
c.    Menambah kesuburan tanaman
d.    Menjaga pertumbuhan salak pondoh agar sempurna
e.    Mendapatkan hasil produksi berupa buah yang bermutu dan berjumlah banyak.


5.    Pengairan

Pengairan adalah kegiatan pembarian dan penyediaan air bagi tanaman. Kebutuhan akan air yang terpenuhi akan membuat tanaman menjadi tumbuh dan berproduksi dengan baik. Tanaman salak pondoh memerlukan air yang cukup banyak, terutama dimusim kemarau. Pengaturan pemberian air pada tanaman salak pondoh dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain:
a.    Jenis tanah
Jik tanah tempat tumbuh salak pondoh berpasir, maka kebutuhan akan air lebih banyak dibandingkan tanah liat, karena tanah berpasir cepat basah dan cepat menguap/kering.
b.    Iklim
Pada musim hujan kebutuhan akan air sudah tercukupi, sehingga tidak perlu penyiraman. Lainhalnya pada musim kemarau, tanaman membutuhkan air yang banyak.
c.    Kesuburan tanah
Tanah yang subur adalah tanah yang banyak mengandung zat organic, termasuk air, sehingga kebutuhan air untuk tanah yang subur lebih sedikit dibandingkan tanah yang tandus atau gersang.
d.    Pancaran sinar matahari
Daerah yang pancaran sinar matahari diterima langsung dan penuh, misalnya daerah dataran rendah, membutuhkan air yang lebih banyak . Sedangkan daerah dataran tinggi/pegunungan membutuhkan air yang lebih sedikit karena pancaran sinar mataharinya agak berkurang jumlahnya.
e.    Luas lahan dan tingkat pertumbuhan
Lahan yang luas membutuhkan air yang lebih banyak dibandingkan lahan yang sempit. Selain itu, tingkat pertumbuhan salak pondoh juga mempengaruhi kebutuhan air, misalnya tanaman yang kecil tentunya memiliki kebutuhan air lebih sedikit dibandingkan tanaman salak pondoh yang sudah besar.
6.    Pemangkasan
Kegiatan pemangkasan pada tanaman salak pondoh bertujuan untuk:
a.    Mengatur banyaknya pelepah daun.
b.    Mengatur banyaknya tunas
c.    Agar lingkungan tidak terlalu lembap.
Pemangkasan ditujukan pada pelepah yang sudah tua dan tunas anakan yang terlalu banyak. Waktu pemangkasan yaitu pada saat tanaman salak pondoh sudah mulai berbunga dan mulai berbuah, agar konsentrasi ditujukan untuk proses pembuahan. Pelaksanaan pemangkasan secara rutin setiap 2 bulan sekali atau setelah panen, termasuk pemangkasan tandan buah  yang sudah kering.


7.    Penyerbukan

Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari di kepala putik atau peristiwa perkawinan. Perkawinan ini akan diikuti dengan pembuahan. Tanaman salak adalah tumbuhan yang dapat melakukan penyerbukan sendiri, tanpa campur tangan manusia. Namun, kadang-kadang dapat dibantu oleh angin dan serangga, termasuk manusia ikut membantu penyerbukan tanaman salak pondoh karena ingin mendapatkan hasil yang baik.
Tanaman salak pondoh mulai berbunga pada umur 2 tahun untuk bibit dari tunas anakan dan 3 tahun untuk bibit dari biji. Tanaman salak pondoh berbunga pada umur 3 tahun.
Tanda-tanda tanaman salak pondoh siap untuk penyerbukan adalah:
a.    Pecahnya seludang bunga betina,
b.    Berbau wangi, dan
c.    Berwarna merah.
Cara penyerbukan bunga tanaman salak pondoh adalah sebagai berikut:
a.    Oleskan bunga jantan pada bunga betina.
b.    Usahakan benang sari bunga jantan menempel pada bagian putik bunga betina.
8.    Pengendalian Hama Penyakit
Walaupun tanaman salak pondoh termasuk tanaman yang tahan terhadap hama penyakit, namun tetap saja ada beberapa tanaman yang terkena serangan hama dan penyakit. Jika kita ingin bercocok tanam salak pondoh dengan baik dan tidak terserang hama penyakit, kita perlu melakukan beberapa pencegahan, antara lain:
a.    Menjaga kebersihan kebun, baim dari sampah maupun dari gulma/tanaman pengganggu.
b.    Memberikan pupuk yang sesuai, baik jenis maupun dosisnya agar tumbuh dengan sehat.
c.    Menjaga kelembapan lokasi bertanam salak pondoh, lakukan pemangkasan bila perlu.
d.    Lakukan penyemprotan bila terdapat hama atau penyakit.
e.    Menjaga kesuburan dan  kegemburan tanah sehingga pertukaran udara berlangsung dengan baik.
Kita perlu mengenal beberapa jenis hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman salak pondoh. Jenis hama dan penyakit yang sering  merusak tanaman salak pondoh, yaitu:
a.    Hama perusak akar tanaman salak pondoh
Hama ini berupa cacing tanah, yang mengakibatkan tanaman menjadi  pendek/kerdil, daun menguning, dan akhirnya mati. Pengobatannya dengan memberikan Furadan 3 G, Curater 3 G, dan Khriphos 25 EC.
b.    Hama perusak batang tanaman salak pondoh.
Hama ini berupa kumbang yang meyerang tanaman muda. Mula-mula bagian daun, lalu masuk melalui pelepah ke dalam batang. Akibat yang dialami tanaman salak pondoh adalah daunnya menguning, kerdil, dan akhirnya mati. Penanggulangannya dengan membasmi kumbang menggunakan insektisida Thiodan, Decis, dan Superdice. Cara pemberantasan dilakukan dengan penyemprotan pada bagian yang terkena serangan.
c.    Binatang perusak buah salak pondoh
Binatang yang sering merusak buah salak pondoh adalah tupai dan tikus. Gejalanya berupa bekas gigitan pada buah atau pangkal buah. Pemberantasan dilakukan dengan racun pospit, dan klerat atau dengan cara memburu tikus dan tupai tersebut.
d.    Penyakit jamur pada salak pondoh
Cendawan atay jamur adalah penyakit yang menyerang bagian pangkal batang dan bagian buah. Penyakit ini muncul pada musim hujan yang terus-menerus dan kebun tanaman salak pondoh yang lembap. Pemberantasannya dengan menyemprotkan fungisida Dithane, Antracol, dan Velimex.

Budidaya Salak Pondoh dan Salak Madu


Salak pondoh / Salak Super merupakan salah satu buah khas dari Indonesia, terutama wilayah Sleman, Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah. Buah ini cukup digemari oleh banyak orang. Bahkan produk salak ini sudah banyak yang mulai dieksport ke manca negara untuk dijadikan produk olahan dalam bentuk yang lain seperti dodol salak, kripik salak, jenang salak dsb. Semakin tingginya permintaan akan buah salak ini, tentunya menuntut para petani salak untuk lebih mengefektifkan pembudidayaan salak yang dilakukan.
Budidaya salak yang efektif, akan berimbas kepada hasil panen yang yang jauh lebih berkualitas dan juga lebih banyak. Dalm mengefektifkan budidaya salak ini, ada beberapa faktor yang perlu anda perhatikan, diantaranya adalah:
Pemilihan Bibit
Pemilihan bibit yang tepat akan mempengaruhi hasil salak yang didapatkan. Bibit dapat diperoleh dengan memakai biji dan cangkok tunas. Kami menghimbau agar menanam salak dengan bibit dari cangkok tunas karena waktu berbuah lebih cepat, dan rasa buahnya akan sama dengan induknya. Namun cara ini akan seringkali membuat hasil panen tanaman salak yang baru berbeda dengan induknya. Cara cangkok tunas ini bisa dilakukan dengan cara menanak bagian batang, akar maupun daun dengan cara okulasi. Dengan memilih induk yang unggul, maka anda pun akan mendapatkan anakan yang unggul pula.
Pengolahan Tanah
Ada dua hal penting dalam pengolahan tanah ini, yaitu pembuatan kanal untuk alur penanaman bibit salak serta pengaturan jarak tanam. Jarak antar salah yang ideal adalah sekitar 2 x 2 meter. Akan teteapi, jika anda menggunakan sistem polikultur maka jaraknya bisa diperkecil yaitu 1,5 x 1,5 meter. Ketika penentuan jarak tanam sudah selesai, maka galilah lubang dengan kedalaman 50 cm dengan luasan 50 x 50 cm. Biarkan dulu lubang itu sekitar 3 minggu sebelum mulai ditanami bibit, agar luban tersebut terkena paparan sinar matahari. Kemuidan setelah itu, anda dapat memberinya pupuk kompos atau urea, dan setelah selang 1 minggu barulah anda tanam bibit salak pada lubang tersebut.
Penanaman
Menaman salak pondoh lebih baik disesuaikan dengan musim yang tepat, yaitu pada bulan November, dan salak bisa berbuah pada sekitar bulan Desember hingga Februari. Anda juga harus memperhatikan jumlah dari setiap bibit yang ada di dalam lubang. Saat menanam bibit tersebut, anda juga harus menimbunnya dengan tanah yang sudah mengandung pupuk dan jangan lupa disiram.
Pemeliharaan
Dalam pemeliharaan ini, perlu dilakukan sebuah penyulaman, yaitu penggantian bibit yang mati dengan bibit yang baru. Selain itu anda juga memeperhatikan bibit yang mana saja yang akan tumbuh dengan baik dan juga menghasilkan buah. Apabila anda melihat bibit yang tidak baik dalam pertumbuhannya, maka anda bisa segera menyulamnya agar hasil panen anda bisa lebih maksimal. Selain itu, pemupukan juga haruslah teratur, serta penyiangan gulma dan juga pemberantasan hama tanaman perlu benar-benar diperhatikan.
Itulah beberapa tips cara membudiayakan tanaman salak agar bisa menghasilkan panen yang lebih maksimal dengan buah yang berkualitas.

“Momong” di Tengah-tengah Kebun Salak



Jalan-jalan ke kebun salak, sambil “momong”, kebetulan diantara kebun tersebut ada pohon rambutan binjai besar, skalian Panen. Saat ini sedang tidak musim salak jadi walopun tidak memanen salak tapi bisa memanen rambutan. Thanks God.

Salak Pondoh dan Salak Madu



Salak pondoh adalah salah satu kultivar salak yang banyak tumbuh di wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, di lereng Merapi. Salak pondoh memiliki ciri rasa yang manis atau tidak sepet sejak buah masih muda. Salak pondoh (Salacca zalacca Gaertner Voss) termasuk famili palmae, berduri dan bertunas banyak, tumbuh menjadi rumpun yang rapat.  Salak pondoh termasuk dalam buah tropis. Salak pondoh memiliki berbagai macam varietas di Indonesia sendiri salak pondoh yang dibudidayakan adalah salak pondoh merah, salak pondoh super, salak pondoh hitam dan salak pondoh kuning. Sedangkan salak madu adalah salak asli sleman dengan rasa sangat manis seperti madu, dan berikut perbedaan antara salak madu dan salak lainnya
  1. Kulitnya coklat terang
  2. Susunan sisiknya sangat rapi dan teratur
  3. Daging buahnya sangat empuk sehingga tidak sulit untuk mengupasnya tinggal di tekan saja dengan kedua tangan
  4. Rasanya sangat manis seperti madu dan tidak ada rasa kecutnya
  5. Kandungan air daging buahnya sangat lebih banyak jika dibandingkan dengan salak lainnya sehingga ketika dimakan terasa berarir dan tidak kering
  6. Buah salak madu mudah terputus dari tangkainya sehingga jika ada yang jual salak madu yang masih bertangkai bias di pastikan itu bukan salak madu.
  7. Buah salak madu besar-besar dan hamper bulat
Silakan kunjungi alamat kami untuk mendapatkan salak madu yang langsung dari kebun milik sendiri. Dan bonus mencicipi salak madu sepuasnya di tempat kami GRATISSSS!!!!

Salak Madu Sleman Yogyakarta



Salak madu merupakan varian unggul dari salak sleman saat ini. Diunggulkan karena terkenal dengan rasanya yang khas manis layaknya madu, tanpa ada asamnya, kadar airny daging buahnya banyak menyebabkan daging buahnya empuk dan mudah untuk di kunyah dan di cerna. Sisiknya terang, dan teratur. Pembibitannya secara vegetatis/cangkok sehingga hasil bibitnya sama dengan induknya.
Bagi anda yang ingin mencicipi buahnya, atau sekedar tanya-tanya pembudidayaanya bisa kontak ke kami di 085743605910. Trima kasih

Salak Madu Sleman dan bibitnya



Bagi bpk/ibu yang ingin membudidayakan Salak (salak pondoh, salak super, salak madu) kami siap menyuplai bibitnya, bibit berupa cangkok siap tanam, umur bibit 6 bulan sejak di cangkok, tinggi bibit antara 100-150 cm, kami siap kirim dalam kota maupun luar kota termasuk juga luar propinsi, harga masing-masing bibit bervariasi. Pembayaran bisa COD maupun transfer. Spesifikasi harganya :

1. Salak Pondoh/Salak Super : Rp 7.000/btg
2. Salak Gading : Rp 10.000/btg
3. Salak Jantan : Rp 10.000/btg
4. Salak Madu : Rp 30.000/btg
Bagi yang berminat bisa kontak Kios kami di
Kios “Salma Salak”, alamat: Sokabinangun RT:01:RW:02, Merdikorejo, Tempel, Sleman, Yogyakarta
Telepon : 0274-554034 (Sri)
Hp Indosat : 0857-436-05910
Hp Telkomsel : 0813-2974-3737
Facebook “Salak Madu” atau di www.facebook.com/salakmadujogja

Salak Pondoh Super dan salak madu


Kami menjual Salak Pondoh Sleman dan Salak Madu Soka ready stok banyak karena sedang musim panen, grosir maupun eceran, harga bersaing dan selalu berubah-ubah sewaktu waktu tergantung musim dan pasar. Untuk wilayah Yogyakarta kami juga menerima delivery order dengan minimal pembelian 20kg.
Pembelian Salak Pondoh Super Curah (Grade AB)
Harga 4.500/kg. Kirim-kiriman dalam kota dan luar kota oke, ongkir tanggung pembeli ya..
Pembelian Salak Madu Curah (Grade AB)
Harga 11.500/kg
Untuk info lebih lanjut silakan Call dan SMS ke nomer 085-743-605-910, 0813-2974-3737 dan Telp Kios : 0274-554034
Alamat: Sokabinangun, Merdikareja, Tempel, Sleman, Yogyakarta
Info tentang salak detailnya bisa dilihat di www.salakmadu.com
Hanya bagi yang serius saja… Pesan via YM add saja ID :       si5nun

Bagi yang ingin mecicipi dulu kami persilakan anda sepuasnya makan salak gratis di rumah kami. Silakan diorder harga bersaing dan berubah sewaktu-waktu tergantung pasar dan musim.

Salak Madu Sleman Yogyakarta



Musim hujan sudah mulai datang, sudah saatnya ditunggu tunggu bagi para pembudidaya salak untuk menanam bibit salak, karena curah hujan yang tinggi ini dibutuhkan untuk awal menanam bibit salak agar bibit dapat tumbuh subur tanpa harus menyiram tanaman.
Bagi para pembudidaya salak yang ingin berkonsultasi maupun membutuhkan bibit salak dari jenis pondoh, super, madu, pejantan ataupun cara budidaya salak dari awal sampai panen bisa hubungi kami “Pusat Bibit Salma Salak”. Trima kasih

Dijual Salak Pondoh Super Asli Sleman Yogyakarta



Kami dari “Salma Salak” merupakan grosir tempat menjual berbagai bibit salak diantaranya bibit salak pondoh super, bibit salak madu, bibit salak pejantan, bibit salak gading dsb. Jika anda ingin bertani salak kami siap mensuply bibitnya langsung dari tempat awal mula salak pondoh berasal yaitu dari Sleman, Yogyakarta. Kami melayani partai besar maupun kecil.  Melayani kepentingan personal maupun instansi. Kami juga melayani bibit salak bersertifikasi. Kami siap kirim-kiriman keluar kota yogyakarta dengan armada truk.
Harga bibit di tempat kami sangat murah apalagi jika pembelian partai besar harga kami bersaing. Disamping harga kualitas bibit kami juga sangat bagus dan tidak diragukan lagi. Silakan diorder. Pembayaran bisa cash on delivery, maupun transfer (Mandiri, BNI). Urusan bibit salak percayakan pada kami. Info lebih jelasnya bisa Telepon ke Office kami di  0274-554034.  atau Telp/Sms : 085743605910. Trima kasih atas kepercayaan anda.
Kami dari “Salma Salak” merupakan grosir tempat menjual berbagai bibit salak diantaranya bibit salak pondoh super, bibit salak madu, bibit salak pejantan, bibit salak gading dsb. Jika anda ingin bertani salak kami siap mensuply bibitnya langsung dari tempat awal mula salak pondoh berasal yaitu dari Sleman, Yogyakarta. Kami melayani partai besar maupun kecil.  Melayani kepentingan personal maupun instansi. Kami juga melayani bibit salak bersertifikasi. Kami siap kirim-kiriman keluar kota yogyakarta dengan armada truk.

Dijual Bibit Salak Pondoh Super dan Bibit Salak Madu



Kami dari “Salma Salak” merupakan grosir tempat menjual berbagai bibit salak diantaranya bibit salak pondoh super, bibit salak madu, bibit salak pejantan, bibit salak gading dsb. Jika anda ingin bertani salak kami siap mensuply bibitnya langsung dari tempat awal mula salak pondoh berasal yaitu dari Sleman, Yogyakarta. Kami melayani partai besar maupun kecil.  Melayani kepentingan personal maupun instansi. Kami juga melayani bibit salak bersertifikasi. Kami siap kirim-kiriman keluar kota yogyakarta dengan armada truk.
Harga bibit di tempat kami sangat murah apalagi jika pembelian partai besar harga kami bersaing. Disamping harga kualitas bibit kami juga sangat bagus dan tidak diragukan lagi. Silakan diorder. Pembayaran bisa cash on delivery, maupun transfer (Mandiri, BNI). Urusan bibit salak percayakan pada kami. Info lebih jelasnya bisa Telepon ke Office kami di  0274-554034.  atau Telp/Sms : 085743605910. Trima kasih atas kepercayaan anda.

sumber : http://salakmadu.com/